JAKARTA, KOMPAS.com – Aksi bus yang mengebut di Jalur Pantai Utara (Pantura) memang menjadi pemandangan yang sering terjadi. Entah pengemudi bus yang ingin cepat sampai atau karena memang senang mengebut.
Namun aksi kebut-kebutan ini tidak jarang memakan korban di jalanan. Misalnya seperti video yang diunggah akun Instagram Dashcam Indonesia, bus banting setir ketika melihat motor yang tiba-tiba masuk ke jalurnya.
Bus yang terlihat cukup kencang ini tidak bisa menghentikan lajunya dengan baik, jadi pengemudi membanting setir dan bodi bus terbalik.
Bisa dibilang kedua kendaraan salah, bus terlalu kencang, sedangkan pengendara motor melakukan putar balik secara tiba-tiba.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, bus memang sering melakukan manuver berbahaya untuk menakut-nakuti pengguna jalan lain supaya pada minggir.
“Banyak dari mereka yang secara fisik sudah lelah, jadi malas ngerem. Bisa dibilang juga mereka gila atau hilang akal, karena jika otak mereka sehat, tidak akan melakukan tindakan berbahaya,” kata Sony kepada Kompas.com, Senin (12/9/2021).
Sony mengingatkan, kecepatan ideal mengemudi di jalanan antar provinsi adalah 60 kpj atau di bawahnya, mengikuti kondisi jalan. Mengebut merupakan tindakan bahaya dan tidak terpuji, karena mendekatkan diri dengan kecelakaan.
“Saat melewati daerah perkotaan, sebaiknya pengemudi bus kurangi kecepatan dan cover brake. Hal ini dilakukan karena banyak yang berlalu-lalang.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/13/190100015/risiko-besar-bus-yang-ngebut-di-jalan-raya