Pilih Toyota Raize Baru atau Bekas? Ini Plus Minusnya

JAKARTA, KOMPAS.com – Konsumen yang ingin membeli Toyota Raize barangkali ada yang bingung. Untuk saat ini lebih baik pilih yang baru dari diler resmi, atau yang bekas dari pemakai langsung maupun diler mobil bekas?

Ternyata ada keuntungan dan kelebihannya dari pilihan-pilihan tersebut. Mari kita kupas plus minusnya satu per satu.

Ketika beli unit baru, tentu konsumen dapat dengan bebas memilih model yang diinginkan. Mulai dari jenis varian dan warna. Pastinya ketika membeli unit dari diler resmi, kita bisa puas menikmati mobil dari baru.

Namun beli mobil baru dari diler ternyata juga ada kekurangannya. Konsumen wajib inden hingga berbulan-bulan, terutama untuk pembelian Raize.

Syaiful Azwar, Kepala Cabang Tunas Toyota Cawang, mengatakan, konsumen yang ingin membeli Raize masih harus inden.

“Paling sedikit inden satu bulan. Untuk yang varian TSS sekitar 2 atau 3 bulan, varian GR 2 bulanan,” ujar Syaiful, kepada Kompas.com (9/9/2021).

“Saat ini suplai sudah mulai berjalan, bisa lebih cepat. Ada pengaruh dari diskon PPnBM juga, permintaan banyak, suplai bisa ditambah,” kata Syaiful.

Meski begitu, membeli Raize bekas juga punya banyak keuntungan yang tidak dimiliki ketika membeli Raize keluaran baru.

“Konsumen mobil bekas biasanya cari karena butuh. Mobil bisa langsung dipakai, tanpa harus tunggu surat-surat keluar,” ujar salah satu tenaga penjual Vieta Motor di Kelapa Gading, Jakarta Utara, kepada Kompas.com belum lama ini.

Selain itu, unit Raize bekas secara kondisi juga tidak kalah mulus dibandingkan mobil keluaran baru. Garansi masih tersedia, apalagi model yang tersedia, odometernya rata-rata masih di angka ratusan kilometer.

Paling kekurangan hanya ada warna, varian, dan pilihan transmisi yang belum tentu sesuai dengan selera konsumen.