JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra Honda Motor (AHM) resmi meluncur CBR600RR di Tanah Air, Selasa (16/2/2021). Motor bergenre super sport ini datang bagi para pecinta adrenalin dengan deretan fitur modern yang dikemas dalam tampilan agresif khas lintasan balap.
Saat bertemu dengan sosoknya beberapa waktu lalu, aura sport dari CBR600RR langsung terasa. Apalagi dijajarkan dengan kakaknya, CBR1000RR-R Fireblade, serta CBR Series lainnya dengan balutan warna sena, yakni Tricolor.
Bicara soal desain, rasanya sudah tak perlu lagi diragukan. Kentalnya aura kompetisi sudah cukup terefleksi dari visualnya, apalagi karakter desain dirancang lebih aerodinamis dibandingkan generasi sebelumnya.
Tongkrongan lampu depan tak lagi dibuat lebar, tapi dirancang senada dengan desain tameng yang tajam. Posisinya juga dielatakan sedikit ke dalam, dan pastinya sudah mengusung pencahayaan serba LED dengan model lampu sein baru yang berada lebih ke atas.
Mengusung konsep Awaken The Race, dibandingkan model sebelumnya nampak CBR600RR 2021 punya tampilan yang lebih ramping. Selain itu, juga sudah tersemat winglet dengan bentuk sirip hiu di bagian sisi kiri-kanan fairing depan.
Kehadiran winglet bukan sekadar ala-ala mengikuti tren MotoGP, tapi memiliki fungsi yang tak bisa dianggap remeh, yakni memberikan down force ketika sedang menggebernya dalam kecepatan tinggi.
"Winglet ini untuk anti-wheelie ketika berkendara di kecepatan tinggi. Saat angin melewati winglet, akan membuat daya tekanan yang menambah efek down force," ucap Ade Muhajir, Technical Division Astra Honda Motor (AHM) di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (18/2/2021).
Menutu Ade, perubahan besar juga terjadi pada desain tangki bahan bakar yang direndahkan agar menambah area posisi duduk pengendara lebih luas.
Efeknya memberikan aerodinamis serta stabilitas ketika berkendara, AHM pun mengklaim posisi berkendara tetap nyaman baik digunakan di jalanan kota atau di lintasan balap.
Sementara pada buritan belakang, selain stoplamp LED juga ada lupang knalpot yang posisi diatur pada bagian tengah. Tak hanya terlihat seksi, tapi Honda mengklaim hal ini menjadi salah satu ciri khas CBR600RR.
Fitur
Sebagai generasi baru, sudah pasti dari sisi teknologi juga lebih modern. Karena itu Honda membanjiri CBR600RR dengan ragam fitur canggih yang tak hanya untuk kebutuhan performa saja, tapi juga menunjang sensasi fun riding-nya.
Layar informasi digital berbasis TFT sudah tersedia yang juga memberikan visibilitas lebih optimal berkat tingkat penerangan layar otomatis. Menariknya, layar ini juga memiliki dua mode, yakni Street dan Circuit.
CBR600RR juga sudah dilekngkapi assist/slipper clutch yang memudahkan pengoperasian tuas kopling serta mengurangi gejala engine brake. Throttle by wire menjadi peranti wajib.
Selain itu, terdapat sensor Inertial Measurment Unit (IMU) guna mendeteksi posisi angle sepeda motor. Komponen terkoneksi dengan Honda Selectabe Torque Control (HSTC) dan Engine Control Unit (ECU), yang berfungsi menjaga traksi ban belakang agar tak selip ketika berakselerasi dan menikung.
Honda juga melengkapi dengan tiga mode berkendara, yakni Fast Riding, Fun Riding, dan Comfortable Riding. Bahkan terdapat dua slot sebagai opsi pengendara untuk mengatur sendiri sesui selera yang diingingkan.
"Jadi total ada lima, dua-nya lagi khusus untuk pengendara. Bisa disesuaikan level tenaga, wheeli control, engine brake, serta torsi dari HSTC. Jadi mereka nanti tinggal setup sendiri sesuai kebutuhannya," ucap Ade.
Performa
Bicara soal mesin, CBR600RR 2021 juga mengalami banyak penyesuaian. Tak sekadar mengusung standar Euro IV, tapi olahan tenaga juga diklaim lebih besar dari generasi sebelumnya.
CBR600RR datang dengan mesin baru DOHC berkubikasi murni 599 cc 4-silinder. Dari spesifikasi, tenaga puncaknya mencapai 89 kW atau setara 121 PS (119,4 tk) di putaran 14.000 rpm.
Sedangkan untuk torsi, mencapai 64 Nm pada 11.500 rpm, tak heran bila putaran bawahnya cukup responsif.
Ubahan besar pada mesin terjadi di sektor camshaft dan crankshaft yang dilakukan guna meningkatkan percepatan putaran, bentuk inlet port, memperbesar diameter throttle bore, optimalisasi ukuran berbagai pipa knalpot, sampai meracik pengaturan waktu bukaan katup (valve timing) yang menjadikan CBR600RR semakin bertenaga.
"Bagian Intake exhaust sudah dirubah, bore-nya dibuat lebih besar yang sekaran ini mencapai 44 mm. Efeknya pasokan udaranya lebih baik. Chamshaft materialnya berubah, dimensinya juga, jadi secara bobot lebih ringan dan power-nya jadi lebih baik," kata Ade.
Menurut Ade, generasi CBR600RR sebelumnya memiliki tenaga 57 kW, dengan demikian, bila dibandingkan versi saat ini tentu terdongkraknya cukup besar.
"Ada regulasi dari pengembangan di Jepang itu power-nya cuma 57 kW, jadi memang dibatasai. Sekarang lebih longgar sehingga power bisa lebih besar setelah dimaksimalkan meski pakai piston dan silinder yang sama. Apalagi bobot juga lebih ringan," ucap Ade.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/20/171000115/kupas-dna-balap-honda-cbr600rr