JAKARTA, KOMPAS.com - Air conditioner (AC) merupakan komponen yang tidak pernah absen digunakan oleh pengendara mobil, apalagi saat cuaca panas terik.
Tanpa adanya AC, pengemudi dan penumpang akan merasa tidak nyaman saat melakukan perjalanan, karena merasa kegerahan. Bagaimana jadinya bila piranti pendingin tersebut rusak?
Salah satu komponen AC mobil, yakni evaporator, disebut-sebut yang paling sering mengalami kerusakan.
Business Development Rotary Bintaro Kelvin Ong mengatakan, evaporator AC mobil yang bocor bisa disebabkan oleh berbagai sebab. Salah satu yang paling umum, karena tumpukan debu yang menempel pada permukaan evaporator karena terlalu lama tidak dibersihkan atau tidak diservis.
“Jadi, kotoran dan debu yang menempel tersebut bisa membuat evaporator menjadi korosi atau keropos, sehingga menyebabkan kebocoran,” kata Kelvin saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/11/2020).
Idealnya, evaporator dibersihkan minimal satu tahun sekali atau setiap 20.000 km. Namun Kelvin menyarankan, untuk mobil zaman sekarang harus rutin dibersihkan dan diganti filter kabinnya.
“Karena evaporator pada mobil keluaran terbaru bahan dan materialnya lebih tipis, sehingga lebih mudah korosi dan bocor,” katanya.
Kelvin melanjutkan, untuk menghindari kebocoran pada evaporator pemilik mobil harus rajin menjaga kebersihan kabin mobil, termasuk karpet. Karena debu-debu dan partikel halus bisa memberatkan kinerja saringan udara.
“Lalu karena evaporator letaknya di dasbor atau kabin mobil, freon dan oli yang bocor pada evaporator sedikit banyak akan terhirup oleh kita yang sedang berada di dalam mobil. Tentu ini tidak baik untuk kesehatan, sebab oksigen yang dihirup telah bercampur dengan freon (refrigrant),” ucap Kelvin.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/09/114200815/mengapa-evaporator-ac-mobil-bisa-bocor-