Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Amankah Mobil bila Pakai Pelek Replika?

JAKARTA, KOMPAS.com – Pelek mobil merupakan salah satu komponen yang bisa meningkatkan tampilan kendaraan secara signifikan. Namun terkadang, untuk membeli pelek asli dirasa terlalu menguras kantong.

Oleh karena itu, ada sebagian orang yang memilih untuk memakai pelek replika. Replika ini biasanya memiliki bentuk yang sama dengan yang asli, namun dibuat oleh pabrikan lain. Lalu apakah aman untuk menggunakan pelek replika ini?

Rim & Tire Consultant dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Bambang Widjanarko mengatakan, replika itu sudah dibuat di pabrik dengan kualitas yang baik, namun tidak memegang lisensi atau hak cipta peleknya.

“Kualitas yang dibuat pabrik pelek replika itu tetap baik. Replika dari Thailand, Taiwan dan China bisa dikatakan yang terbaik untuk menjiplak pelek dari Jepang, Jerman, Amerika atau Swiss,” ucap Bambang kepada Kompas.com, belum lama ini.

Bambang mengatakan, secara bahan aluminium yang digunakan, pelek replika dan orisinal tidak berbeda jauh. Mungkin perbedaan hanya ada di campuran bahan baku pelek, misalnya di pelek orisinal magnesiumnya lebih banyak.

“Kadar magnesium yang lebih banyak membuat pelek orisinal lebih enteng. Jadi yang membedakan replika dan orisinal hanya di bobotnya saja yang lebih berat,” kata Bambang.

Jadi memakai pelek replika sebenarnya aman saja. Hal yang bahaya yaitu membeli pelek rekondisi. Pelek rekondisi merupakan pelek bekas yang sudah dipermak sehingga terlihat baru lagi, padahal bisa saja sudah ada retak-retak halus.

“Pelek kalau sudah dipakai, lubang bautnya pasti akan longgar. Kemudian jika ada retak rambut atau halus di peleknya, saat digunakan akan semakin besar dan berpotensi pecah peleknya,” kata dia.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/15/150100515/amankah-mobil-bila-pakai-pelek-replika

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke