JAKARTA, KOMPAS.com – Bus besar biasanya digunakan sebagai transportasi antar kota antar provinsi (AKAP). Selain itu, sasis bus besar yang ada di Indonesia ada dua, bermesin depan maupun belakang.
Biasanya bus besar dengan mesin depan digunakan sebagai armada AKAP untuk jarak menengah. Sedangkan untuk yang bermesin belakang, digunakan untuk bus dengan trayek yang lebih jauh.
Namun sekarang Kompas.com akan membahas tampilan secara fisik bagaimana membedakan mana bus besar bermesin depan dan belakang. Karena beberapa karoseri memiliki desain yang mirip antara bus mesin depan dan belakangnya.
Export Manager karoseri Laksana, Werry Yulianto mengatakan, secara dimensi bus besar mesin depan dan belakang tidak berbeda jauh, namun ada detail-detail kecil yang menjadi ciri khas dari mesin depan atau belakang.
“Pada bagian depan bus bermesin depan, terdapat gril yang berfungsi untuk masuknya angin ke mesin. Sedangkan bus mesin belakang tidak ada gril,” ucap Werry kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Grill pada bus mesin depan sangat dibutuhkan untuk masuknya udara ke dalam mesin. Sedangkan untuk bus mesin belakang, bagian depannya polos, kemudian di sisi belakangnya ada lubang untuk masuknya udara.
Untuk bus mesin depan, bagian belakangnya polos, tidak ada lubang udaranya. Tampilan belakang bus mesin depan yang polos membuat tampilannya menjadi bersih. Kemudian bagian belakang juga bisa jadi tempat penyimpanan untuk menaruh ban serep.
Kemudian ciri lainnya yaitu ketika ingin masuk ke kabin. Karena posisi mesinnya yang di depan, ada gundukan dekat pintu depan. Posisi gundukan mesin ini tepat berada di samping pengemudi, berbeda dengan bus mesin belakang yang lega.
“Kalau bus mesin depan yang pakai AC, membuat jalan masuk penumpang agak sempit. Karena posisi kompresor yang ada di samping mesin,” kata Werry.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/07/094200015/ciri-bus-besar-dengan-mesin-depan-dan-belakang-secara-fisik