Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Malas Pakai Sabuk Pengaman, Ini Akibatnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini teknologi mobil sudah semakin canggih, namun masih ada saja pengemudi yang tidak mau memakai sabuk pengaman. Kebiasaan lain yang sama buruknya, yaitu mengaitkan sabuk pengaman hingga posisi “on” tetapi tidak melingkarnya di depan tubuh.

Sebagai penyebab pengemudi malas memakai sabuk pengaman adalah merasa lelah atau sakit di bagian dada ketika pakai sabuk pengaman terlalu lama.

Solusi untuk persoalan ini adalah membeli aksesori selimut sabuk pengaman dengan bahan lembut ketimbang tidak pakai sabuk pengaman.

“Bahaya sekali kalau tidak pakai sabuk pengaman, tetapi mobilnya punya airbag. Saat tabrakan, sopir terbentur ke depan, lalu dihajar lagi sama airbag yang mengembang. Bisa meninggal dunia kalau begitu,” ujar Service Part Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Anjar Rosjadi belum lama ini kepada Kompas.com.

Airbag atau kantong udara itu merupakan fitur keselamatan supplemental retaint system (SRS). Sesuai namanya, peran kantong udara bukan sebagai perangkat keselamatan utama, melainkan suplemen atau tambahan. Perangkat keselamatan utama adalah sabuk pengaman.

Dibanding mobil tidak punya kantong udara, justru lebih berbahaya saat mengemudi tidak menggunakan sabuk pengaman di mobil berkantong udara.

Menurut Anjar, cara kerja sistem memutuskan kantong udara mengembang tidak tergantung pada sabuk pengaman saat “on” atau “off” karena sensornya ada di sekitar sasis depan mobil.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/09/160100115/malas-pakai-sabuk-pengaman-ini-akibatnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke