JAKARTA, KOMPAS.com – Kopling manual pada sepeda motor biasa terletak di sisi kiri setang. Biasanya kopling manual ini disertakan pada motor sport. Namun ada satu kebiasaan pengendara motor kopling manual yang harus ditinggalkan, yaitu jari tangan kiri yang kerap stand by alias nangkring di tuas kopling.
Semestinya, kopling manual hanya digunakan saat ingin mulai berjalan, memindah gigi, saat ingin berhenti, saat berkendara pelan dan memerlukan kontrol kopling dan saat macet. Selain kondisi tadi, tangan jangan stand by di tuas kopling.
Trainer Yamaha Riding Academy On Road dan Off Road, Setyo Suyarko mengatakan, ada beberapa orang yang kalau kaget dengan kondisi di depan motor, refleks apa yang ada di tangan langsung ditarik, ini yang bisa berbahaya.
“Jika saat mengerem dan kopling ditarik, motor jadi los, tidak ada engine brake. Padahal, rem yang optimal itu menggunakan rem depan dan belakang dibantu dengan engine brake,” kata Setyo kepada Kompas.com, Senin (3/8/2020).
Kemudian jika kebiasaan menarik kopling ini juga berbahaya jika dilakukan saat motor berbelok. Selain motor terasa los karena tidak ada engine brake, cengkraman ban akan berkurang karena putaran mesin yang terlalu rendah.
“Teknik berbelok itu mengurangi gigi dan mengerem sebelum melakukan manuver. Jadi saat berbelok sudah dalam kecepatan yang aman, tinggal kontrol sepeda motornya saja,” ucap Setyo.
Tangan kiri yang stand by di tuas kopling juga secara tidak sengaja membuat kopling bekerja. Jika dibiarkan, lama-kelamaan kopling bisa cepat habis dan hangus.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/04/074200615/sepele-tapi-berbahaya-jari-stand-by-pada-tuas-kopling