JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan tingkat viskositas, oli mesin terbagi menjadi dua, encer dan kental. Masing-masing memang berfungsi untuk melumasi bagian dalam mesin. Namun, tidak semua oli bisa digunakan pada sepeda motor yang usianya sudah tua.
Motor tua juga tidak bisa didefinisikan dengan tahun. Usianya dihitung dari jumlah kilometer yang sudah ditempuh. Umumnya, yang disebut motor tua yang mesinnya sudah mencapai puluhan ribu kilometer.
Rialdy Fasha, Training and Technical Engineer Motul Indonesia, mengatakan, pada motor itu yang namanya keausan pasti ada. Normalnya, motor baru itu menggunakan oli dengan spesifikasi 10W40 atau 5W40.
"Menurut saya, motor tua pakai SAE yang lebih kental itu normal. Sebab, motor sudah tua pasti tingkat keausannya lebih tinggi," ujar Rialdy, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Rialdy menambahkan, tingkat keausan yang tinggi ini menyebabkan adanya gap atau celah antara piston dengan linernya. Ketika ada gap ini, maka dibutuhkan oli yang lebih kental untuk merapatkan piston.
"Dicek dulu bagian knalpotnya, apakah sudah mulai ngebul. Jika sudah, maka sebaiknya ganti oli ke SAE yang lebih kental," kata Rialdy.
Menurut Rialdy, biasanya tiap mesin memiliki batasan SAE, misalkan dari 5W40 sampai 15W50. Ketika sudah sampai batasan maksimal, tidak disarankan untuk naik SAE lagi.
"Berarti, mesin sudah tidak optimal, lebih baik turun mesin dan diservis," ujar Rialdy.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/02/13/072200915/mitos-atau-fakta-motor-tua-butuh-oli-kental-