JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengaku bahwa pasar otomotif di dalam negeri tahun ini cukup sulit. Perlambatan yang terjadi begitu konsisten hingga semester kedua 2019.
Berdasarkan catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales (pabrik ke diler) hingga September 2019 masih lesu, turun 10,9 persen secara tahunan.
Namun di masa-masa sulit ini, Daihatsu mengaku tetap akan mempertahankan pangsa pasarnya di 17 persen, atau jadi industri otomotif nomor dua di Indonesia.
"Biasanya di semester dua mulai terlihat pertumbuhan, tapi saat ini belum, malah sebaliknya yaitu permintaan menurun," ujar Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra di Jakarta, belum lama ini.
"Kami tetap optimis menjaga pasar di 17 persen, tidak naik maupun turun dibanding tahun lalu. Sebab, mempertahankannya saja sekarang sudah sulit," katanya.
Amel menyatakan bahwa target penguasaan pasar sebesar 17 persen adalah hal yang sangat memungkinkan. Mengingat, performa dua produk andalannya yakni Daihatsu Sigra dan Daihatsu Xenia cukup baik atau stabil.
Sebagai informasi, beberapa tahun belakangan Daihatsu memang selalu menjaga pangsa pasarnya di level 17 persen.
Capaian konsisten tersebut sekaligus membuatnya menjadi pabrikan terbesar nomor dua di Indonesia (berdasarkan penjualan) setelah Toyota.
Sementara model paling berpengaruh dalam capaian itu ialah dari segmen mobil murah (low cost green car/LCGC), Sigra dan Ayla. Pada tahun lalu, keduanya masing-masing terjual 43.967 unit dan 22.251 unit selama Januari-Desember 2018.
Merek otomotif lainnya yang juga cukup konsisten adalah Honda, dengan market share 14 persen. Disusul oleh Mitsubishi (12,7 persen) dan Suzuki (10 persen) yang secara gesit bertarung merebutkan posisi empat.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/11/03/162200315/pasar-otomotif-turun-daihatsu-tak-mau-disalip-honda-dan-mitsubishi