PHILLIP ISLAND, KOMPAS.com - MotoGP Australia 2019 menjadi start ke-400 bagi Valentino Rossi. Namun di hari spesialnya itu, ia belum bisa mengakhiri balapan dengan torehan gemilang.
Rossi memulai laga di sirkuit Phillip Island, Australia, dengan baik. Bahkan, pebalap berusia 40 tahun itu sempat memimpin balapan selama tiga lap sebelum akhirnya berhasil disalip Cal Crutchlow dan Andrea Iannone.
Setelah itu Rossi terus berusaha menjaga kestabilan performanya sembari berharap bisa mengakhiri balapan di podium. Tapi tekad tersebut berbanding terbalik dengan kenyataan. Rossi harus rela finish di peringkat delapan setelah sempat dilewati lagi oleh Andrea Dovizioso jelang akhir balapan.
"Grip menjadi kesulitan terbesar terbesar bagi pengemudi Yamaha tersebut di balapan ini," ujar komentator dilansir Fox Sport, Minggu (27/10/2019).
Pada kesempatan terpisah, Mantan kepala mekanik Valentino Rossi, Jeremy Burgess, menganggap masa keemasan The Doctor sudah mulai memudar di MotoGP.
"Rossi mungkin terlalu lama berada di MotoGP," ucap Burgess dilansir Speedcafe.
“Dulu kami tidak pernah khawatir jika dia start dari posisi ke-10, kami tahu dia akan menyelesaikan balap di posisi 4 atau 5, dan mungkin saja akan naik podium. Tapi sekarang berbeda,” ujarnya.
Kendati demikian, Burgess masih berharap Rossi bisa kembali bangkit dan bisa meraih podium.
Perlu diketahui, Burgess adalah dalang teknis di balik gelar tujuh kali juara dunia MotoGP milik Rossi yang diraih bersama Honda dan Yamaha. Sebelumnya dia juga membantu mengarahkan Mick Doohan dan Wayne Gardner untuk kejuaraan 500 cc.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/10/27/174200315/balapan-masih-belum-maksimal-waktunya-rossi-pensiun-