Impresi Berkendara Nissan X-Trail Facelift

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai ubahan disematkan pada Nissan X-Trail facelift yang diluncurkan pada ajang GIIAS 2019 lalu. Mobil disebut menjadi lebih pintar.

Penyempurnaan pada bagian eksterior dan interior mobil cukup kaya. Dimensinya pun menjadi lebih lebar. Lantas, apakah merubah rasa berkendaranya?

Sebagai informasi, unit yang digunakan oleh Kompas.com adalah varian teratas dari Nissan X-Trail yakni VL dengan transmisi otomatis (AT). Artinya, segala fitur sudah sangat lengkap disediakan.

Pertama kali masuk mobil, nuansa mewah cukup terasa. Hal ini dikarenakan material dasbor, jok, dan stir yang mengalami peningkatan dari model sebelumnya.

Demi menambah kenyamanan berkemudi, pengaturan lingkar kemudi X-Trail sudah bisa tilt maupun telescopic.

Pengaturan jok sudah elektrik dengan enam titik, tinggal dicari posisi duduk ternyaman, hanya dengan satu sentuhan jari.

Mobil dibekali mesin berkapasitas 2.488 cc yang memiliki tenaga 171 PS di 6.000 rpm dan torsi puncak 23,8 kgm pada 4.000 rpm.

Tenaga tersebut disalurkan ke sistem gerak roda depan melalui transmisi Xtronic CVT 7-percepatan.

Setelah berkendara cukup lama, ternyata tak banyak perubahan rasa di mobil ini. Kenyamanan dari performa mesin di tiap percepatan masih kental terasa.

Berstatus SUV, tak membuat bantingan suspensi X-Trail jadi keras, bahkan cenderung terasa empuk. Selain itu kekedapan di dalam kabin terasa optimal, terlebih keamanan berkendaranya.

Segala kontur jalan bisa dilalui dengan nyaman, khususnya pada penumpang di baris ke dua. Tetapi baris tersebut tidak disarankan untuk diisi oleh 3 orang dewasa.

Jika ingin menggunakan bahan bakar lebih efisien, mobil juga telah dilengkapi mode Eco. Meskipun secara detail, tidak ada perbandingan signifikan.

Tetapi, karena dimensi X-Trail sedikit lebih lebar, pengendara harus kembali menyesuaikan diri.

Pada kesempatan sama, Kompas.com juga mencoba menggunakan salah satu fitur yang diunggulkan pada X-Trail baru ini yaitu Intelligent Cruise Control.

Pengoperasian fitur tersebut tidaklah sulit. Hanya saja untuk mengaturnya, pengemudi perlu berhenti lebih dahulu.

Pengaturan Intelligent Cruise Control meliputi kecepatan minimum, batas jarak kendaraan di depan, serta pengereman otomatis. Menariknya, fitur dapat aktif pada kecepatan 30 km/jam.