JAKARTA, KOMPAS.com - Area dasbor mobil menjadi salah satu area terpenting saat berkendara. Di area ini, pengemudi mengoperasikan mobil dengan penuh konsentrasi.
Sayangnya, tidak sedikit pengemudi yang kurang memahami pentingnya dasbor tetap dalam kondisi standar. Demi menciptakan personalisasi, banyak pemilik kendaraan justru menambahkan aksesoris dan ornamen di area dasbor hingga penuh sesak.
Terkait hal ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana angkat bicara. Menurutnya hadirnya barang-barang tambahan bukan pada tempatnya, karena jika menaruh di area dasbor, bisa mempengaruhi keselamatan berkendara.
“Proses mengemudi pasti akan terganggu. Terutama distraksi ketika benda-benda di dasbor itu bergerak, atau memantulkan warna. Prinsipnya dasbor bukan tempat barang,” ucap Sony saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/7/2019).
Sony menjelaskan, desain dasbor jaman dulu lebih bagus karena bentuknya tidak menyerupai lemari tempat menaruh barang. Jika ada, posisinya tertutup.
Dasbor saat ini yang memiliki bentuk lebar membuat pengemudi menaruh beragam barang di atasnya atau area depan dasbor seperti kisi-kisi AC. Padahal ada tugas penting bagi pengemudi berhubungan dengan dasbor.
Kekhawatiran lain, benda-benda di dasbor akan melukai penumpang dan pengemudi saat terjadi kecelakaan. Aksesori tambahan tersebut dapat terlempar ke arah penumpang dan pengemudi.
“Dasbor itu tempat pengemudi memantau kondisi kendaraan. Ia harus melihat cluster meter, audio, sistem pendingin dan lain-lain. Jadi jangan ditaruh berbagai benda area tersebut apalagi hingga menghalangi jarak pandang,” ucap Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/07/12/102200115/jangan-asal-dasbor-bukan-tempat-barang