Terlebih lagi, banyak penginapan alternatif yang punya sajian unik belakangan ini. Tempat-tempat semacam itu tumbuh karena kebanyakan orang Indonesia kini memang sedang senang-senangnya jalan-jalan.
Baca: 5 Obyek Wisata Anti-Mainstream untuk Liburan Akhir Tahun
"Masyarakat mulai bergeser dari konsumsi non-leisure ke leisure, jadi ada indikasi yang kuat konsumsi leisure pada kuartal ini lebih kuat," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto, Senin (6/11/2017).
Baca: BPS: Masyarakat Lebih Senang Travelling ketimbang Belanja
Saat road trip, kita bisa berhari-hari di jalan dan mengarah sesuka kita. Oleh karenanya, model mobil yang dipakai perlu diperhatikan karena ini jadi poin penting, apalagi kalau nantinya kita ketagihan road trip.
"Berapa orang yang akan ikut di mobil? Jalanan seperti apa yang akan dilewati? Apakah kita akan sering bepergian? Apakah perjalanannya lumayan jauh? Seberapa lengkap perangkat keselamatan yang diinginkan?" begitu kira-kira saran Ronald Montoya, penulis di Edmunds.com, soal pertimbangan beli mobil.
Mau dipakai keluar kota oke, tetapi pasti dipakai harian juga di lalu lintas padat. Makanya, ada pertimbangkan faktor hemat tetapi yang larinya kuat, seperti mesin i-VTEC Honda yang terhubung ke transmisi otomatis CVT Earth Dreams Technology. Jadi, catat saja dulu kebutuhannya, seperti kata Ronald.
Tren dan pilihan mobil
Tiap tahun, Indonesia kedatangan mobil-mobil baru dengan berbagai model. Namun kalau bicara favorit, pilihan terbanyak saat ini masih jenis kendaraan minibus atau dikenal dengan low multi-purpose vehicle (LMPV).
Dalam data penjualan Gaikindo untuk Januari-Oktober 2017, model LMPV secara dominan terjual sebanyak 206.007 unit dari total penjualan semua model sebanyak 898.163 mobil. Sementara itu, model mobil favorit selanjutnya adalah low SUV.
Minat ke low SUV atau entry SUV—menurut JD Power Indonesia Sales Satisfaction Index (SSI) 2016 lalu—memang sedang tumbuh. Pangsa pasarnya dalam tiga tahun terakhir menjadi 16 persen (2016) dari sebelumnya hanya 8 persen (2014).
“Meskipun industri otomotif Indonesia sedang menghadapi saat-saat sulit, sangat menggembirakan bisa melihat entry SUV menantang tren ini dengan volume penjualan yang baik,” ujar Kaustav Roy, Director JD Power.
Baca: Model “Entry SUV” Semakin Populer di Indonesia
Pandangan JD Power soal faktor ekonomi memang sedikit menyentuh. Terlebih lagi dalam surveinya itu, mereka mendapatkan informasi bahwa para pembeli SUV di sini rata-rata rela menghabiskan 21 bulan pendapatan, dibandingkan model mobil lainnya dengan rata-rata 18 bulan pendapatan.
Maunya punya mobil yang keren dan nyaman buat road trip, tetapi "galau" kalau terpikir soal budget. Tidak sinkron memang.
Saran yang bisa diambil dalam hal ini adalah memanfaatkan program-program dari produsen mobil. Contohnya, bulan November hingga Desember 2017 ini, Honda memberikan berbagai program penjualan untuk wilayah Jabodetabek.
Terlebih lagi, dua mobil ini punya postur duduk yang ergonomis, tetapi punya tiga baris bangku sehingga nyaman, lega, dan bisa bawa perbekalan. Ruang kabinnya juga lapang dan lega. Pendek kata, dua-duanya cocok jadi mobil road trip.
Tinggal pilih tujuan, berani sejauh apa? Kalau butuh melakukan perawatan di bengkel, tidak perlu khawatir karena jaringan dealer 3S (sales, service, dan spare parts) Honda tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Untuk mengetahui program penjualan dari Honda di wilayah terdekat, klik di sini. Syarat dan ketentuan berlaku untuk program tersebut.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/11/27/070100515/road-trip-liburan-akhir-tahun-pilih-pilih-mobil-baru