Ini yang Perlu Diganti Jika Note e-Power Dijual di Indonesia

Bagian pertama yaitu mengubah posisi aki yang berada di bagasi. Ruang di bawah kap mesin Note e-Power sudah sesak dengan mesin 1.2L, motor listrik, serta inverter, maka itu posisi aki diletakan di bagasi belakang.

Sama seperti mobil pada umumnya, aki di Note e-Power bertugas menyalakan mesin sekaligus menyuplai kelistrikan berbagai perangkat saat mesin mati. Ohsugi mengatakan sedang mempelajari menempatkan aki di bagian dinding bagasi sebelah kiri.

Pada model Japannese Domestic Market (JDM), aki bisa diletakan di bagasi sebab mobil-mobil diperbolehkan tidak membawa ban cadangan. Kasusnya berbeda di Indonesia, ban cadangan adalah perlengkapan wajib mobil berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Maka itu bagian krusial yang harus diubah yakni menambahkan ban cadangan pada Note e-Power. Posisinya bakalan tetap di bagasi, memanfaatkan ruang yang ada.

Ohsugi mengatakan, karena di Indonesia ada polisi tidur, maka jarak terendah bodi ke tanah perlu dikalkulasi ulang. Dia belum bisa mengatakan berapa jarak ideal, namun bakal disesuaikan dengan model hatchback segmen B lain yang ada di dalam negeri. 

Hal lain yang perlu disesuaikan, jelas Ohsugi, yaitu spion tengah berupa monitor. Spion jenis itu berbasis kamera yang bukan hanya bisa menampilkan pemandangan di belakang, tetapi juga pandangan 360° dari kamera yang ada di kedua spion samping.

Baca: Seberapa Aman Baterai Nissan Note e-Power Terhadap Banjir?

“Tergantung kebutuhan konsumen, dari sisi teknis kami bisa menyediakan,” ucap Ohsugi.

Soal posisi baterai yang ada di lantai jok penumpang depan, Ohsugi mengatakan sudah aman dari potensi banjir yang kerap terjadi di Indonesia.