“Saya belum benar-benar melihat pilihan lain, tapi saya tetap terbuka untuk kesempatan lain. Kejuaran berkembang pesat. Sekarang semakin besar, lebih banyak pemanufaktur berdatangan. Ini adalah masa depan balapan dan saya harap suatu hari saya bisa mengemudikannya dan melakukan yang terbaik,” kata Rio seperti diberitakan di Motorsport.com, Rabu (18/10/2017).
Baca: Rio Haryanto Susun Rencana Kembali ke Dunia Balap
Diungkap, kedekatan Rio dengan CEO FE Alejandro Agag yang membuatnya bisa menjajal mobil listrik Spark SRT01E selama 30 putaran di Valencia pada awal Oktober lalu. Pada 2013, Rio pernah menjadi pebalap untuk tim GP2 Barwa Addax yang dipimpin Agag.
Agag mengatakan sangat senang bila Rio bisa membalap di FE dan mau membantu mendekatkannya pada tim FE. Namun masalahnya, keputusan posisi pebalap sepenuhnya dipegang oleh tim.
“Saya pikir itu akan bagus buat kejuaraan. Dia orang hebat, pebalap hebat. Dan tentu kesempatan buat pasar itu penting buat kejuaran balap,” kata Agag.
Agag juga mengatakan pernah mempertimbangkan satu seri FE digelar di Jakarta. Peluangnya dikatakan untuk musim 2018-2019. Rio mendukung hal itu, dia mengatakan banyak fans balap yang menantikan FE digelar di Indonesia.
“Itu akan menjadi tempat yang bagus sebagai tuan rumah FE dan jadi mimpi untuk balapan di jalanan rumah saya, terutama di tengah kota,” ucap Rio.
Baca: Indonesia Mau Gelar Formula E, Lokasinya di Mana?
“F1 selalu menjadi target dan terasa ada bisnis yang belum selesai bila tidak sampai satu musim. Saya tetap mencari apakah ada peluang kembali ke sana. Dampaknya sangat besar buat fans dan buat kebanggaan masyarakat Indonesia untuk membalap di level tinggi, F1. Saya rasa di Indonesia ada lebih banyak pebalap yang mulai menyukai olahraga balap,” ujar Rio.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/10/19/084200315/formula-e-jadi-opsi-tunggal-rio-haryanto