Aragon, KompasOtomotif – Pebalap baru tim Suzuki MotoGP, Andrea Iannone, dianggap bertanggung jawab soal turunnya prestasi Suzuki pada musim MotoGP 2017. Iannone disebut-sebut kurang akurat memberikan saran, yang berujung pada salah memilih mesin.
Ini terjadi pada pengetesan di Jerez, November 2016 lalu, setelah kompetisi rampung, di mana Iannone hanya sendirian melakukan pengujian dan tanggung jawab pemilihan mesin dibebankan padanya. Pasalnya Alex Rins masih dalam perawatan cedera, karena kecelakaan di Valencia.
Saat itu, ada dua mesin yang diuji coba. Pertama, berbasis mesin 2016 dan kedua, mesin lawas dengan setelan baru, yang akhirnya dipilih Iannone. Atas dasar itu, Suzuki kemudian melakukan homologasi spesifikasi mesin, yang dipilih pebalap asal Italia tersebut.
Teori soal kesalahan Iannone dalam memilih mesin, dibuktikan dalam pengujian pada Agustus 2017 setelah seri Brno, Ceko, yang menggunakan mesin dengan spesifikasi mendekati model 2016. Hasilnya, tim Suzuki dan pebalap puas dengan hasilnya.
“Dalam tes yang kami lakukan setelah Brno, Alex mencoba sebuah mesin dengan spesifikasi serupa dengan yang digunakan pada 2016 dan dirinya sangat senang. Begitu juga dengan Iannone dan memberi kami umpan balik yang sama,” tutur Davide Brivio, Manager Tim Suzuki kepada Motorsport.com, Minggu (1/10/2017).
“Masalahnya adalah kami sudah tidak bisa menggunakannya, sesuai dengan aturan,” ucap Brivio.
Suzuki tetap berada di Aragon untuk tes dua hari, untuk membandingkan mesin 2016 dan 2017, serta mengevaluasi perbaikan sasis untuk balapan yang akan datang.
"Kami puas dengan dua hari ini karena penting untuk menemukan waktu yang tepat, jauh dari tekanan, untuk mencoba perbaikan baru. Kami bisa menguji konfigurasi baru dan beberapa komponen baru untuk mesin 2018, yang ingin kami siapkan untuk tes Valencia pada November 2017,” ujar Brivio.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/10/02/130300515/mengapa-suzuki-loyo-di-motogp-2017-