Pertama Sejak 2015, Penjualan Mobil di China Turun

Beijing, KompasOtomtoif – Pihak Asosiasi Produsen Mobil China melaporkan penjualan mobil baru di bulan April 2017 turun 2,2 persen menjadi 2.084.000 unit. Ini merupakan penurunan pertama sejak Agustus 2015, di luar musim Tahun Baru Imlek.

Mengutip Nikkei, Jumat (12/5/2017) permintaan sudah mulai turun pasca konsumen ramai-ramai melakukan pembelian, sebelum keringanan pajak untuk mobil kecil dikurangi pada awal 2017.

China telah memangkas 10 persen pajak mobil menjadi 5 persen, untuk kendaraan dengan mesin tidak lebih besar dari 1.6 liter sampai akhir 2016, yang kemudian menaikkannya menjadi 7,5 persen pada Januari 2017.

"Permintaan yang besar selama paruh kedua tahun lalu, telah membuat penjualan menjadi sulit tahun ini," ujar seorang manajer di salah satu diler mobil di Changan.

Penjualan mobil penumpang baru turun 3,7 persen di April menjadi 1,72 juta unit. Penurunan penjualan mobil kecil sebesar 10,2 persen menjadi 1,14 juta unit. Kendurnya dua segmen itu, disebut sebagai faktor terbesar di balik penurunan keseluruhan.

Kemudian segmen sedan terkoreksi 7,7 persen menjadi 850.000 unit. Namun, untuk model SUV tetap mempertahankan pertumbuhan dua digit, naik 11 persen menjadi 680.000 unit, tapi tidak mendekati tingkat pertumbuhan 40 persen, yang terjadi pada 2016, dan juga tidak mampu menutupi penurunan sedan dan mobil kecil.

Pabrikan Amerika Serikat, Eropa dan Korea Selatan semua berjuang. Pemimpin pasar, Volkswagen dan General Motors juga mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Kedua produsen mobil, membawa banyak model mobil kecil yang dirancang untuk bisa menerima manfaat dari keringanan pajak.

Kemerosotan paling parah dialami oleh Hyundai Motor, mencapai 65,1 pesen pada April, atau hanya 51.000 unit, ini karena boikot terhadap merek Korea Selatan yang tersebar di seluruh China, sebagai reaksi atas pengerahan sistem anti-rudal di Korea Selatan. Sementara untuk Januari-April 2017 penurunan sebesar 37,1 persen.