Jakarta, KompasOtomotif – Tahun ini, PT Astra Honda Motor (AHM) tak mau muluk patok target. Direktur Pemasaran Thomas Wijaya cuma bilang, minimal sama dengan penjualan tahun lalu, yakni 4,4 juta unit. Market share juga tak terlalu dikejar, karena semua kembali kepada pilihan konsumen.
Dari pernyataan yang dilontarkan Thomas, (17/3/2017), itulah, tergambar bahwa pasar sepeda motor di Indonesia bakal tetap kurang darah. Praktis produsen atau pemegang merek saat ini harus adu pelayanan dan produk untuk mendongkrak lesunya pasar.
”Kondisi pasar saat ini masih stagnan, meski ada faktor lain yang menunjang. Dilihat dari data dua bulan terakhir, motor matik mendominasi, 80 persen lebih. Sport agak turun di angka 10 persen, bebek juga turun menjadi 7 persen,” ujar Thomas.
Ada tiga faktor yang menurutnya bakal menjadi barometer penjualan motor di Indonesia tahun ini. Pertama, dampak ekonomi global. Kata Thomas, beberapa negara belum menunjukkan perbaikan pereknomian yang menjadi pengaruh global.
”Misalnya, di Amerika belum jelas, malah bisa semakin memburuk. Eropa dnegan impact Brexit juga belum pasti. Ada pemilihan Perdana Menteri baru di Belanda, Perancis, jadi belum kelihatan pihaknya ke mana. China belum recovery. Jadi situasinya belum menguntungkan,” kata Thomas.
Faktor kedua, adalah internal di negara Indonesia, termasuk investasi yang agak tersendat. Tidak banyak yang terealisasi, walau pemerintah sudah mengajak investor untuk menanamkan uangnya ke Indonesia. Lalu, cuaca yang menjadi masalah besar.
”Segmen motor dari pertanian lumayan besar. Lebih dari 30-40 persen konsumen kami hidup dari pertanian. Kalau cuaca begini, gagal panen, sangat berdampak, terutama di Jawa. Walau pada kuartal pertama tahun ini cukup positif komoditi baik, termasuk di Sumatera dan Kalimantan,” ujar Thomas.
Ketiga, regulasi. Perubahan aturan pada lembaga pembiayaan, kenaikan BBN, biaya kepengurusan STNK dipastikan memukul mundur pasar sepeda motor.
”Upaya bertahan pasti ada, misalnya create beberapa gimmick buat konsumen-konsumen yang menunda. Misalnya, lalau beli skutik Beat gratis oli, dan sebagainya untuk terus mencari konsumen baru,” kata Thomas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.