Jakarta, KompasOtomotif – Kendaraan bermotor berkontribusi terbesar kedua, dari total pendapatan premi asuransi umum secara nasional sepanjang 2016. Ini seiring dengan kembali tumbuhnya industri otomotif, khususnya roda empat di Indonesia.
Secara persentase, asuransi kendaraan bermotor mencapai angka 26,5 persen pada 2016, atau persis berada di bawah asuransi harta benda yang sampai 30,8 persen. Pada 2016 lalu, pendapatan premi asuransi umum tercatat sebesar 61,9 triliun, atau naik 5,1 persen dibanding 2015.
“Mengacu pada data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), diharapkan penjualan kendaraan roda empat tetap tumbuh, sementara untuk roda dua bisa mengikuti di 2017. Sehingga ini berdampak positif pada premi kendaraan bermotor,” ujar Julian Noor, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) kepada KompasOtomotif, Senin (13/3/2017).
Julian menyampaikan, kalau pihaknya menargetkan ada pertumbuhan pendapatan premi di segmen asuransi umum sebesar 7,5 persen sampai 10 persen. Dengan asumsi pertumbuhan ekonomoi 2017 mencapai target 5,2 persen.
Sementara, terkait dengan klaim, bisnis kendaraan bermotor secara absolut berkontribusi paling besar, di mana mencapai 7,4 triliun, atau menyumbang 27,3 persen terhadap total klaim industri. Disusul harta benda di angka 6,4 triliun atau berkontribusi 23,9 persen.
“Terkait dengan jenis klaim, apakah akibat kecelakaan atau kehilangan kendaraan bermotor, AAUI tidak memiliki datanya, begitupun dengan jumlah klaim per segmen mobil. Namun demikian, bisa dilihat dari data penjualan kendaraan roda empat bahwa penjualan didominasi oleh mobil dengan harga Rp 200 juta ke bawah,” ujar Julian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.