Jakarta, KompasOtomotif – Jika sudah jadi, MPV hasil kolaborasi antara Nissan-Mitsubishi bakal bikin gonjang-ganjing. Entah bagaimana positioning-nya nanti, tapi yang jelas ada kans buat Nissan untuk mengejar ketertinggalan akibat Grand Livina yang dalam beberapa tahun terakhir ngos-ngosan.
Berbicara kepada media, Senin (27/2/2017), Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Antonio Zara atau akrab dipanggil Toti, belum bisa membeberkan detail, bagaimana skema penjualan MPV baru nanti. Dikhawatirkan, bakal overlapping dengan Grand Livina.
”Kita akan tahu nanti, apakah MPV baru nanti menggantikan Livina atau berjalan bersama. Kami sudah punya rencana dan memikirkan hal tersebut,” ucap Toti, usai melakukan penutupan program Datsun Rising Hope 2, di Jakarta.
Berdasarkan klasifikasi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), saat ini Grand Livina masuk di segmen MPV, bersaing dengan Toyota Innova, kendati secara harga, model ini masih bisa dimasukkan ke peta persaingan Low MPV.
Kemungkinan paling rasional, MPV baru Nissan akan tetap bermain ke ranah MPV, sementara Grand Livina akan mengusung kelebihan lain meski disejajarkan dengan Low MPV. Mitsubishi sendiri sudah punya Low MPV berupa XM Concept yang tahun ini siap melenggang versi produksi massalnya.
Kembar?
Toti juga belum bisa membeberkan, bagaimana hasil kolaborasi Nissan-Mitsubishi itu untuk kedua merek. Bisa muncul kemungkinan baru, akan muncul MPV kembar, sama seperti kerjasama Toyota-Daihatsu yang melahirkan Avanza-Xenia.
”Akan lebih baik (dari Avanza-Xenia). Kami belum mengumumkan program pengembangan MPV itu sedcara spesifik. Bahkan kami tidak tahu, apakah akan muncul model yang sama (dengan badge berbeda). Tapi yang bisa kami katakan, pengembangan MPV sudah berjalan,” ujar Toti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.