Jakarta, KompasOtomotif – Pihak PT Pertamina (persero) menyampaikan mulai tahun ini seluruh kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) solar disuplai produksi lokal. Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, mengatakan, perusahaan ingin lebih banyak kendaraan diesel di Indonesia agar solar dalam negeri bisa lebih dimanfaatkan.
“Kita sudah tidak impor lagi solar,” kata Dwi, saat bertemu dengan para wartawan di Jakarta, Rabu (29/6/2016).
Kendati dikatakan begitu, sebenarnya porsi solar produksi lokal kini baru mencapai 99 persen, sisanya masih diimpor. Namun, Dwi memberi pemahaman sebentar lagi semua impor bakal dihentikan.
“Kami mendorong, agar kendaraan-kendaraan pada masa datang, lebih banyak menggunakan mesin diesel. Sehingga, Solar pada masa depan akan bisa dimanfaatkan dengan demikian kami bisa semakin mengurangi porsi Premium yang masih impor,” urai Dwi.
Pada tahun ini, impor Premium yang harga jualnya juga mendapat subsidi dari pemerintah sebesar 49 persen. Angka itu mengecil sejak 2015 mencapai 60 persen dan 2014 sejumlah 62 persen.
“Sekarang otomotif di mesin diesel sudah cukup bagus, modern, dari sisi lingkungan juga bagus. Kenyamanan juga bagus, bahkan mayoritas kendaraan di Eropa menggunakan mesin diesel,” papar Dwi.
Diesel memang favorit di Eropa, namun kini mulai memudar. Bahkan, pemerintahan Ibu Kota Prancis, Paris, telah merancang pelarangan kendaraan diesel beredar. Alasannya, tingkat polutan diesel lebih tinggi dibanding jenis mesin lain.
Contoh lainnya, di India yang dikenal "Negara diesel". Pemerintah India telah melarang mobil bermesin diesel lebih dari 2.000cc beredar di kota New Delhi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.