Suzuki Ertiga Diesel Terganjal Solar di Indonesia

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pernah menyatakan akan membawa versi diesel pada akhir 2014. Saat itu juga SIS sedang melakukan pengujian 50.000 kilometer. Tetapi, sampai detik ini Ertiga diesel belum juga dijual di pasar otomotif nasional. Lantas apa alasannya?

Davy J Tuilan 4W Deputy Managing Director PT SIS menuturkan, secara produk Suzuki sudah sangat siap. Bahkan mobilnya sudah dijual di India, tetapi melihat infrastruktur dan kebijakan pemerintah tentang solar membuatnya ragu menjual Ertiga diesel di Indonesia.

“Kalau tidak salah katanya tahun ini yang namanya solar harus biodiesel B15 dan B20. Tetapi sampai sekarang aturannya belum keluar. Ini yang membuat produsen yang akan mengeluarkan strategi menjadi repot,” ujar Davy saat acara Press Conference di X2 Lounge, Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (7/1/2016) malam.

Lanjut Davy, bukan ingin menyalahkan kebijakan pemerintah, tetapi balik lagi kepada infrastruktur serta sarana dan prasarananya sudah ada atau belum jika biodiesel B15 dan B20 diterapkan.

“Bagaimana kita mau menjual Ertiga diesel di Indonesia jika kebijakannya saja belum jelas sampai saat ini. Secara produk kita sudah sangat siap hanya tinggal menjualnya di Indonesia,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan aturan bahwa mulai 26 Agustus 2015 telah diimplementasikan mandatori pemanfaatan biodiesel 15 persen (B15). Sudah pula diprogramkan bahwa pada 2016 diimplementasikan mandatori pemanfaatan Biodiesel 20 persen (B20).

Biosolar merupakan BBM hasil campuran Solar dan Biodiesel. Saat ini sesuai dengan mandatori di atas maka yang  tersedia di semua SPBU adalah Biosolar B15. Artinya 85 persen solar murni dicampur dengan 15 persen biodisel sehingga dinamakan BBM Biosolar.