Beijing, KompasOtomotif - Toyota Motor Corporation diprediksi kehilangan produksi 80.000 unit sejak hampir semua pabrik peraktian di Jepang diperintahkan berhenti produksi. Gempa besar yang melanda sebelah barat daya pulau Kyushu pada 14 dan 16 April 2016 menginterupsi jalur pasokan pabrik.
Dari seluruh kemampuan produksi Toyota di Jepang, sebesar 42 persen untuk memenuhi ekspor. Seperti diberitakan Automotive News, Minggu (24/4/2016), Hiroji Onishi, senior managing officer Toyota untuk China menjelaskan dari 80.000 unit itu di antaranya 3.000 – 4.000 unit kiriman buat China.
Onishi tidak bisa memaparkan berapa jumlah yang terhambat di pasar lain. Toyota hingga sekarang hanya bisa mengalkulasi berapa jumlah unit yang gagal diproduksi dan tidak yakin kapan produksi sanggup mengejar ketertinggalan.
Di antara pemasok Toyota yang bermasalah karena gempa, dua di antaranya yaitu Aisin Seiki dan produsen microchip Renesas Electronics Corporation. Toyota kini berusaha mendapatkan material produksi dari pemasok lain di Jepang dan impor.
Secara bertahap, sebagian besar pabrik Toyota akan beroperasi lagi pada Kamis (28/4/2016). Namun, beberapa pabrik tetap tidak bisa normal, termasuk pabrik Motomachi di tengah Jepang dan pabrik Miyata yang dekat dengan zona gempa. Kedua pabrik itu memproduksi model Lexus, SUV RX dan NX, sedan GS dan ES, serta hatchback CT Hybrid.
Pabrik Tahara yang memproduksi model Lexus lainnya, yaitu SUV GX, sedan IS dan LS, serta RC Coupe, berikut SUV Toyota 4Runner akan beroperasi pada Kamis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.