Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Penghapusan 3 in 1 di Mata Polisi

Kompas.com - 06/04/2016, 10:01 WIB
Aditya Maulana

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Uji coba penghapusan 3 in 1 mulai diberlakukan Selasa 5 hingga 8 April 2016. Namun, di hari pertama, volume kendaraan di jalan protokol Jakarta otomatis semakin padat, sehingga menyebabkan kemacetan yang luar biasa dibanding hari sebelumnya.

Kombes Pol Unggul Sedyantoro, Analis Kebijakan Madya Bidang Dikmas Korlantas Polri, menungkapkan, kemacetan tidak bisa dihindari saat pagi (07.00-10.00 WIB) dan sore hari (16.30-19.00 WIB). Sebab, mobil yang melintas lebih banyak dibandingkan saat 3 in 1 diberlakukan.

“Kita akan bahas bersama dengan Pemprov DKI Jakarta setelah uji coba ini. Tetapi, saran kami sebelum benar-benar dihapuskan, ada satu kebijakan sebagai penggantinya,” ujar Unggul saat dihubungi KompasOtomotif, Selasa (5/4/2016) malam.

Menurut Unggul, 3 in 1 itu sendiri bukan satu-satunya cara untuk menanggulangi kemacetan di Ibu Kota. Banyak cara lainnya yang bisa dilakukan, bisa juga dengan memberlakukan Electronic Road Pricing ( ERP).

Kompas.com/Kurniasari Azizah Perangkat ERP di Kuningan, Jakarta Selatan

“Sekarang ini alatnya sudah ada di jalan Sudirman dan Kuningan. Kalau mau itu diterapkan semuanya harus siap terlebih dulu,” kata Unggul.

Sebelum dimulai uji coba, Unggul mengaku sering mengadakan pertemuan dengan Pemprov DKI Jakarta dan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta. Pembahasannya mencari jalan keluar yang bisa mengurangi kemacetan di Jakarta.

“Jelas kalau pembelian mobil tidak bisa dibendung, namun tidak didukung dengan pertumbuhan jalan yang baik. Oleh karena itu, nanti pada saat evaluasi kita akan cari dan putuskan jalan keluarnya seperti apa dan apa yang dikehendaki oleh masyarakat Ibu Kota,” ungkap Unggul.

Intinya, kepolisian siap membantu semaksimal mungkin sampai benar-benar permasalah ini terpecahkan. Namun butuh waktu cukup lama untuk mempersiapkan segala sesuatunya.

Sejalan dengan evaluasi kebijakan three in one, pihak Pemprov DKI Jakarta juga terus menambah armada angkutan umum, dengan harapan masyarakat di Jakarta mau beralih ke angkutan umum dan meninggalkan kebiasaan membawa kendaraan pribadi.

Sedikitnya ada 20 bus gratis di kawasan tertentu dan tambahan 50 bus sekolah. Bus tersebut disiapkan untuk melayani penumpang di jalur lambat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com