Namun, mimpi untuk punya kendaraan merek nasional bertenaga listrik belum pupus. Konsorsium peneliti dari enam universitas dan dua institusi pemerintah, masih bahu-membahu rampungkan proyek mobil dan sepeda motor listrik.
“Sebagai akademisi pergurunan tinggi, kami tidak rela kalau Indonesia hanya menjadi pasar. Kita punya orang-orang cerdas dan kita juga bangsa yang luar biasa hebat. Jadi kita harus menjadi pemain di negara sendiri,” ujar Panut Mulyono Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada menjawab KompasOtomotif, Sabtu (5/3/2016).
Setarakan Negara Maju
Panut menambahkan, mengapa Indonesia harus mengembangkan mobil listrik, karena ini jadi kesempatan untuk bisa ikut berkompetisi. Sehingga nantinya bisa menang dan menguasai pasar dalam negeri.
“Dahulu pembicaraan kami, kalau kita bersaing pada kendaraan bensin atau alkohol, kita sudah tertinggal jauh dengan itu. Namun, terkait dengan mobil listrik, saat ini negara-negara majupun masih dalam tahap pengembangan. Maka dari itu, mari kita ikut bagian dari proses menuju kemajuan ini, dan belum terlambat,” ujar Panut.
Lewat teknologi, Indonesia dipercaya akan mampu menyetarakan diri dengan negara-negara maju dunia. Proyek kendaraan listrik akan mempercepat kemajuan peradaban bangsa masuk dalam ere kehidupan yang lebih ramah lingkungan.
“Maka dari itu kita harus bisa, sehingga kita ini bisa berkompetisi. Universitas juga tidak pernah lelah untuk selalu menembangkan dan mempelajari,” ujar Panut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.