Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendaraan Listrik dan Hibrida Sulit Geser Bensin dan Solar

Kompas.com - 27/12/2015, 13:41 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Wina, KompasOtomotif – Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) memprediksi kebutuhan minyak untuk bahan bakar kendaraan tetap tinggi dalam empat dekade ke depan.

Ditinjau dari World Oil Outlook terbaru, permintaan crude oil (minyak mentah) akan naik dari 18 juta barel menjadi 110  juta barel per hari pada 2040.

Memang, pertumbuhan kendaraan berbahan bakar alternatif naik seperti yang diharapkan, terutama untuk model hibrida. Mobil diesel juga tumbuh signifikan. Namun di luar itu, OPEC percaya bahwa mobil bensin masih dominan, dan menguasai 94 persen dari total kendaraan pada akhir 2040.

Laporan itu menunjukkan peningkatan mobil bertenaga baterai (listrik) dan plug-in hybrid, namun pertumbuhan kendaraan berbahan bakar bensin dan solar akan jauh lebih cepat. Secara kolektif, akan ada 2,1 miliar mobil di dunia pada tahun itu.

”Tanpa teknologi yang benar-benar membuat orang beralih, kendaraan listrik tidak akan mendapat pangsa pasar yang diinginkan,” tulis The Telegraph dalam laporannya, (25/12/2015).

Prediksi lain dari OPEC, harga baterai akan terus turun, membuat kendaraan listrik yang bisa menjelajah jauh dan semakin terjangkau harganya. Tesla, Chevrolet, adalah merek-merek yang optimistis akan hal ini, memprediksi kendaraan listrik yang bisa menjelajah 320 km sekali charge bisa ditebus antara 35.000 dolar AS-40.000 dollar AS (Rp 475 juta - Rp 550 juta).

Hanya harga minyak yang tinggi yang akan menaikkan konsumsi mobil hybrid dan listrik. Saat ini, harga minyak relatif murah, sekitar 30-40 dollar AS (Rp 400.000-Rp 550.000) per barel, tidak jauh dari harga 10 tahun yang lalu. Tapi OPEC berharap, kenaikan lebih dari dua kali lipat pada 2020, dan mencapai 100 dollar AS (Rp 1,3 juta) per barel pada 2040.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau