Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajari Gejala Kopling "Ngempos"

Kompas.com - 25/10/2015, 16:21 WIB

Jakarta, KompasOtomotif - Populasi mobil dengan transmisi manual masih mendominasi di Indonesia, terutama di luar kota-kota besar. Komponen ini juga menjadi salah satu bagian vital dalam operasional kendaraan. Bicara perawatan, penyakit yang bisa menjangkit komponen ini adalah gejala kopling "ngempos".

Permasalahan ini bisa terjadi karena berbagi sebab, tapi paling sering berkaitan dengan kondisi kabel kopling. Biasanya, gejala yang ditimbulkan, kopling tidak berfungsi ketika diinjak, membuat perpindahan transmisi tidak bisa dilakukan. Otomatis, kendaraan tidak akan bisa bergerak.

"Gejala utamanya, biasanya diawali dengan perpindahan gigi agak susah atau keras, karena kabel sudah cenderung mengendor. Penekanan pedal kopling juga terasa tidak lembut, relatif keras dan kasar," ucap I Wayan Merta Yoga, Service Head Auto 2000, Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (22/10/2015).

Kondisi kopling "ngempos" bisa terjadi pada kendaraan bertransmisi manual baik dengan sistem hidrolik atau mekanis. Penyebab utamanya adalah berkurangnya minyak kopling. Gejalanya, kalau sudah terasa pijakan kopling keras, baiknya segera memeriksakan kendaraan, guna menghindari kondisi yang tidak diinginkan.

Menurut Wayan, pengguna mobil manual akan lebih aktif menginjak pedal kopling terutama kala terjadi kepadatan jalan. Kondisi cuaca yang panas semakin memperberat kinerja kopling karena butuh tenaga ekstra, karena memuai.

Oleh karena itu Wayan menyarankan untuk selalu memeriksa kualitas pelumasan kopling untuk yang hidrolik, karena hal ini sering dilupakan. Untuk pengguna kopling mekanis lebih baik saat sudah terasa berat saat menekan langsung bawa ke bengkel, karena bila didiamkan bisa berakibat kabel kopling putus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com