Donny Saputra, Head of 4W Product Development PT SIS menuturkan, pihaknya masih melakukan pengembangan untuk ikut memasarkan Ertiga berteknologi hibrida di Indonesia. Karena, secara produk dan teknologi, Suzuki sudah sangat siap.
“Tapi kita tidak bisa sembarang menjualnya. Kami harus melakukan studi permintaan lebih lanjut dan itu yang sedang kita lakukan,” ujar Donny kepada KompasOtomotif melalui pesan singkat, Senin (19/10/2015).
Pria berkacamata minus itu menambahkan, jika berbicara tren di pasar otomotif dunia, arahnya sudah menuju kepada kendaraan rendah emisi dan efisiensi bahan bakar. Ia percaya, kedepannya pemerintah Indonesia juga akan melihat ke arah itu.
“Berkaitan kebijakan pajak atau insentif dari pemerintah lain lagi. Karena pemerintah bisa membantu Agen Pemegang Merek (APM) dengan insentif khusus untuk kendaraan rendah emisi seperti teknologi SHVS,” ucapnya.
Terkait SHVS, Donny menambahkan, teknologi hibridanya itu berbeda dengan pabrikan otomotif lain. Sebab, SHVS diklaimnya lebih membumi dan terjangkau untuk pasar, sehingga jika sudah diaplikasikan, harga mobilnya tetap terjangkau oleh masyarakat luas.
SHVS itu sendiri biasa dijuluki sebagai teknologi hibrida sederhana atau mild hybrid asli buatan Suzuki. Sistem ini terdiri dari sebuah ISG (integrated starter generator), yang menghasilkan tenaga menggunakan motor.
Energi yang terbuang dalam sistem ini bisa dimanfaatkan kembali memanfaatkan sistem hibrida. Sistem dipadukan dengan baterai lithium ion mampu menyimpan energi listrik dari gaya kinetik yang disebabkan dari proses pengereman. Teknologi ini dipercaya Suzuki ideal untuk mobil-mobil berukuran kompak. Hasilnya, rata-rata konsumsi bahan bakar jadi lebih irit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.