"Pelemahan nilai tukar rupiah membuat impor beberapa bahan baku produksi jadi ikut naik. Tapi, kami akan berusaha semaksimal mungkin menyerap kenaikan ini, sebelum membebani konsumen," jelas Yoshikazu Shida, Presdir BTI di Karawang, Jawa Barat, Selasa (17/3/2014).
Meski pelemahan rupiah terhadap dollar AS membuat biaya produksi melambung. Namun, besaran margin keuntungan yang diperoleh BTI juga bertambah dari kinerja ekspor.
Dari total kapasitas produksi 28.000 unit di pabrik Karawang dan 15.000 (Bekasi) ban per hari, komposisi ekspor dan domestik 50:50. Ketika KompasOtomotif menanyakan kemungkinan komposisi ekspor ditambah demi mempertebal kantong perusahaan, Shida masih enggan berkomentar.
Domestik
Yasuhiro Ukegawa, Direktur Pemasaran BTI menambahkan, tahun ini pasar ban domestik Indonesia relatif stabil. Memang di awal tahun, tren penjualan ban relatif turun sesuai siklus tahunan.
"Memang polanya seperti itu, pasar di Januari, Februari, Maret relatif turun, nanti meningkat mulai April sampai Juli," beber Ukegawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.