Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lomba Pegang Mobil Berhadiah Subaru XV

Kompas.com - 08/11/2014, 12:59 WIB
Farid Assifa

Penulis

Singapura, KompasOtomotif - Lomba daya tahan memegang mobil kembali digelar Subaru di Singapura, Sabtu (8/11/2014). Gelaran bertanjuk MediaCorp Subaru Challange 2014 ini dipusatkan di Civic Plaza, Ngee Anh City.

Lomba untuk ke-13 kalinya ini diikuti 310 peserta dari beberapa negara di Asia, seperti Indonesia, Singapura, Kamboja, China, Hongkong, Malaysia Filipina, Taiwan, Thailand dan Vietnam. Para kontestan berjuang untuk bisa bertahan memegang mobil demi memperebutkan hadiah utama Subaru XV STI seharga Rp 399 juta.

Namun untuk kontes kali ini, ada kejutan yang menarik untuk menandai perhelatan ke-13, publik memiliki kesempatan untuk membantu dengan memenangkan waktu istirahat tambahan bagi teman atau kerabat yang mengikuti kontes ini. Tambahan waktu bisa diperoleh jika publik atau suporter mampu meraih skor tertinggi dalam game online. Sepuluh pendukung dengan skor tertinggi akan mendapatkan waktu tambahan istirahat selama lima menit bagi kontestan yang didukungnya.

"Untuk pertama kalinya, publik berkekuatan langsung untuk membantu dan mendukung teman ataupun keluarga mereka yang berkompetisi untuk mendapatkan mobil Subaru," jelas Glenn Tan, Direktur Eksekutif Tan Chong International Limited dalam siaran persnya (8/11/2014).

Istirahat
Pada kontes ini, waktu tambahan untuk istirahat memang sangat berharga. Kontestan hanya diberi waktu lima menit untuk beristirahat dalam enam jam sekali. Artinya, selama 24 jam memegang mobil sambil berdiri, peserta tantangan daya tahan hanya mendapatkan waktu istirahat total 20 menit. 
 
Kontestan harus bertahan menghadapi kondisi cuaca, kelelahan, rasa kantuk, lapar dan haus, dengan tetap menempatkan telapak tangan pada stiker telapak yang ditempelkan di mobil.

"Setiap tahunnya, kami menyaksikan kompetisi ini semakin berat. Kekuatan dan daya tahan para kontestan selalu menakjubkan bagi para penonton," jelas Erina Cook, Asisten Wakil Presiden Englis Programming Radio Division MediaCorp Pte Ltd (perusahaan penyelenggara tantangan daya tahan di Singapura).

Selama 13 kali penyelenggaraan lomba, lanjut Erina, rekor tertinggi diraih oleh George Lee pada 2012. Lee mampu bertahan selama 81 jam 32 menit. "Tahun ini, kami menunggu dengan cemas apakah rekor tersebut akan dipatahkan," imbuh Lee.

Kaku hingga halusinasi
Tantangan ini memang membutuhkan kekuatan fisik. Peserta harus kuat berdiri berjam-jam dengan telapak tangan harus tetap menempel di stiker bergambar telapak. Salah seorang kontestan asal Indonesia, Ari S Utama (27) mengaku pernah seluruh tubuhnya merasakan kaku saat mengikuti kontes ini di Singapura pada 2013 lalu. 

"Saya sampai dibawa pakai kursi roda setelah kontes ini," katanya kepada Kompas.com di sela waktu santai untuk persiapan lomba, di Hotel Jen, Orchard Gateway, Singapura.

Ari kembali mencoba peruntungannya mengikuti kontes daya tahan tahun ini. Namun kali ini warga Bandung tersebut didampingi ibundanya, Tiktik Wastikah (60). Ari sendiri merupakan kontestan peraih voting tertinggi di media sosial sehingga ia berhak membawa satu anggota keluarganya ke Singapura sebagai suporter.

Menurut Ari, selain merasakan badan kaku dan lelah, ada juga kontestan yang mengalami halusinasi karena berdiri berjam-jam. Pengalaman itu dirasakan oleh temannya asal Indonesia. "Ada teman saya yang sampai berhalusinasi," kata Ari lantas tersenyum.

Indonesia mengirimkan 10 peserta tantangan daya tahan ini. Selain Ari, ada Sugeng Priyanto (33), Eriq Saudian (29), Yan Permadi (34), Jumena (34), Antony Julyanto (24), Yopi Mamit Slamet (35), Alexius Hunawan (36), Frendi Salim (27) dan Galih Sukma Perdana (26).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com