Jakarta, KompasOtomotif – Kedatangan GS menggeser posisi Dilago yang sebelumnya mengisi plot varian termahal Karimun Wagon R. Kendati hanya lebih mahal Rp 200.000 dari Dilago, GS dibekali paket unik yang bisa menggugah selera peminat “mobil murah” dengan nuansa kemewahan.
Proporsi bodi Wagon R yang mengotak ada pada GS, tapi bila ditatap dari depan varian yang juga dikenal dengan sebutan Stingray di India ini sangat beda dengan anggota keluarga lainnya. Selisih desain paling signifikan terletak di bagian depan, dimulai dari dimensi kap mesin, bentuk lampu depan, gril, bemper, serta lampu kabut.
Kemasan ini membuat varian Wagon R lain tak bisa diubah menjadi GS, seperti Dilago yang merupakan versi modifikasi beraura sporty dari GL. Jika saja boleh berandai, mungkin GS lebih cocok menjadi model facelift pertama Wagon R.
Eksterior
Pada pertengahan pekan kedua Oktober lalu, Suzuki Indomobil Sales (SIS) R4 mengajak sejumlah perwakilan media nasional untuk merasakan langsung nuansa kemewahan yang ditawarkan GS dalam gelaran bertajuk “Stylish and Luxurious Driving”. Acara berlangsung satu hari, pagi hari khusus untuk model mewah Suzuki yang lain yakni, New APV Luxury, kemudian siang menjelang sore fokus pada Wagon R GS.
Impresi awal sudah terbentuk saat GS “tepergok” kamera di jalan pada September lalu sebelum diperkenalkan pertama kali pada IIMS 2014. Tampilan keseluruhan mewah, tercermin dari rancangan lampu depan baru yang lebih berbinar. Desain lampu depan tak besar dan membulat seperti varian lain, tapi melebar rata ke sisi bodi, inilah yang memengaruhi beda ukuran dan desain kap mesin.
Di antara kedua lampu depan terdapat gril krom yang dilapisi kaca mika dengan emblem "S" di tengah. Khusus untuk GS, logo Garuda diletakan di belakang. Bemper depan juga berbeda, gril bawah berukuran lebih besar. Posisi plat nomor ada di depan gril bawah, bukan di atas seperti varian lain. Bingkai dan breket lampu kabut juga berbeda, desainnya tajam. Kesan macho berganti maskulin sebab roof rack tidak termasuk kelengkapan standar GS.
GS punya enam pilihan warna, yakni pearl white, silky silver, graphite grey, cool black, radiant red, dan burgundy red. Kalau pemilik masih belum puas dengan penampilan GS, SIS menyediakan berbagai aksesori pendukung yang mampu mendongkrak kemewahan lebih tinggi lagi.
Pengendalian
Sensasi duduk di dalam kabin GS, entah sebagai pengemudi ataupun penumpang, tak seperti berada di “mobil murah”. Komposisi perangkat fungsi mobil tak jauh berbeda dengan varian lainnya, namun dominasi warna hitam pada pelapis interior menegaskan elegansi.
Kondisi mesin tak ada yang berubah, masih menggunakan mesin generasi terkini, K10B, 3-silinder 998cc bertenaga 68 tk dan torsi 90 Nm. Saat dipacu di jalan tol, performa maksimal bisa didapatkan. Satu hal yang bisa jadi poin unggulan, transmisi manual 5-percepatan nyaman digunakan untuk mobil harian.
Dimensi mungil dengan bobot GS sekitar 1,3 ton mampu bergerak lincah meski diisi tiga orang penumpang dewasa. Ukuran ban lebih lebar yakni 175/65 dan pelek 14 inci dari varian lain menghadirkan sensasi baru, pengendalian lebih mantap.
Kekurangan paling utama GS yaitu belum punya transmisi otomatis yang mungkin bisa selaras dengan rasa elegan. Tapi jangan khawatir, SIS sudah melakukan pengembangan transmisi otomatis sesuai spesifikasi LCGC sejak pertengahan tahun ini, kemungkinan besar tak sampai semester kedua sudah bisa diluncurkan untuk memenuhi selera konsumen perkotaan.
Kesimpulan
Hingga saat ini GS adalah “mobil murah” Suzuki yang menempati batas atas harga jual sesuai regulasi LCGC yang ditentukan pemerintah, yakni Rp 95 juta off the road atau Rp 105,9 juta on the road. Catatan, harga atas tersebut berlaku tanpa ada tambahan kelengkapan keamanan dan transmisi otomatis.
SIS berkomitmen akan mempertahankan harga GS, meski seluruh varian Wagon R bisa naik setelah 1 November nanti. Kesempatan yang bagus buat para peminat “mobil murah” dengan paket luxurious.
Harga kelima varian Karimun Wagon R GS:
GA Rp 83,2 juta
GL Rp 96,5 juta
GX Rp 103,5 juta
Dilago Rp 105,7 juta
GS Rp 105,9 juta