“Pada dasarnya, speed off-road dan reli persis sama. Tapi yang berbeda, mobil yang kita pakai jenis jip dan lompatan di speed off-road bisa setinggi rumah,” ungkap Rifat, selepas memperkenalkan tim Pertamina Fastron Offroad, di Jakarta, Rabu (28/5/2014).
Kemampuan mobil mesti direkayasa maksimal buat “melahap” berbagai rintangan berupa gundukan tanah dengan variasi ketinggian. Kaki-kaki wajib kuat, dari sebelum melompat, kemudian “terbang”, hingga mendarat. Dirinya menjelaskan, demi memenuhi kebutuhan tersebut, butuh suspensi yang lebih panjang tiga kali lipat dari yang biasa dipakai di mobil reli tipe sedan.
Tak tanggung-tanggung, suspensi yang dipilih merek Reiger Shocks. “Harganya sama kaya mobilnya,” beber Rifat. Namun ada konsekuensinya, dudukan standar tidak kompatibel dengan suspensi baru. Panjang suspensi yang dipasang di rangka custom “terpaksa” memangkas ruang jalur pipa turbocharger. Sebab itu digunakan pipa turbo OEM bikinan Thailand, piping diatur sedemikian rupa memanfaatkan sisa ruang yang ada.
“Tinggi suspensinya itu sampai kap mesin, mentok sama pipa turbo, jadi jalurnya kita buat ke atas. Turbo tetap standar, tapi casing-nya kita ganti, karena memang mentok,” jelasnya.
Mesin
Tidak banyak perubahan di mesin, namun hasil yang dicapai maksimal. Tenaga standar 136 PS diakui bertambah signifikan hingga 303 PS. Dijelaskan, metodenya mudah, mengandalkan pemetaan ulang ECU dengan tambahan piggyback merek Dastek.
“Mesin diesel memang seperti itu. Kalau di bensin jenis N/A, mau naikin tenaga itu maksimal 20 persen, kalau di bensin turbo bisa 50 persen. Sementara diesel, dibuat melonjak 150 persen itu gampang, memang itu kelebihannya mesin diesel yang belum banyak diketahui orang. Cuma dari seting piggyback,” jelas Rifat.
Bobot
Bobot asli Pajero Sport GLX mencapai 2 ton, tapi dengan “diet ketat” sekarang hanya setengahnya. Di dalam kabin, semua perlengkapan mengikuti regulasi standar keamanan internasional. Komponen yang tidak digunakan harus “dibuang”. Menyusutkan “lemak” tak terpakai, termasuk kap mesin dan pintu dari serat karbon, bisa memaksimalkan waktu tempuh keseluruhan.
“Modifikasi ini bisa dilakukan semua orang. Barang-barang di dalam mobil saya ga ada yang rahasia. Tantangan di speed off-road berbeda, setiap komptetitor saya sudah mempersiapkan dirinya lebih baik dan lebih lagi. Harapannya kita selalu kompetititf, berada di podium juara dan secara konsisten ada di sana. Not every winner is a legend, not every legend is necessary a winner,” tutup Rifat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.