Jakarta, KompasOtomotif – Akhir-akhir ini pengendara mobil kerap berhadapan dengan situasi sulit ketika dihadang banjir dalam perjalanan. Pilihannya hanya dua, pertama, mencari jalan alternatif yang memakan waktu lebih lama sampai ke tujuan, atau lebih cepat dengan menerobos banjir tapi menghadapi risiko mogok. Cara yang terakhir diakui sebagai aksi paling sering dilakukan.
Rifat Sungkar, pebalap, pereli dan duta safety driving Indonesia, memberikan tips dan saran beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mobil mogok karena banjir.
1. Periksalah saringan udara kendaraan Anda.
Saringan udara berfungsi sebagai penyaring debu yang "dibawa" udara sebelum masuk ke mesin. Apabila kering, maka ia dapat berfungsi dengan baik. Ada kemungkinan mobil mogok bila kondisi saringan udara basah, walaupun menyala maka kinerja mesin tidak maksimal. Rifat menganalogikannya seperti manusia yang berusaha bernapas ketika bagian hidung ditutup oleh perban yang basah.
2. Periksalah kabel busi kendaraan anda.
Saat ini memang sudah banyak kabel busi mobil anti air. Tetapi tetap tidak menutup kemungkinan air akan masuk melalui sela-sela kabel. Bila basah, pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah mencopot dan dibersihkan hingga kering. Setelah itu baru bisa digunakan kembali.
3. Jangan Menyalakan Mesin Bila ECU sudah terendam.
Apabila banjir yang dilewati cukup tinggi, maka ada kemungkinan Electronic Control Unit (ECU) terendam air. Dalam keadaan seperti ini, sebaiknya Anda tidak mencoba menghidupkan mobil kembali, karena kemungkinan besar akan menyebabkan korsleting. Sistem kendaraan sekarang sudah ter-integrated. Satu kerusakan bisa menyebabkan kerusakan komponen lain. Dalam kasus seperti ini, sebaiknya langsung dibawa ke bengkel untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
“Pada saat mobil mogok, biasanya pengemudi merasa panik bahkan kesal atau marah. Tapi, sebaiknya Anda harus tetap tenang, sehingga bisa melihat permasalahan sekaligus mengambil keputusan yang tepat, agar tidak merugikan diri sendiri,” kata Rifat.
Rifat menambahkan, saat berkendara dalam keadaan hujan, pastikan bahan bakar cukup. “Belakangan ini kalau sudah hujan, pasti ada genangan air lalu banjir, maka jalanan akan macet. Kalau bensin kita sedikit, perasaan “was-was” bensin habis saat terjebak kemacetan tidak menyenangkan. Sebaiknya bensin lebih dari setengah tangki,” tukas Rifat yang baru saja dikaruniai seorang putra bernama El Mayka Rifat Sungkar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.