Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Touring" Komunitas Pajero Tingkatkan Rasa Nasionalisme

Kompas.com - 31/03/2014, 15:00 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Solo, KompasOtomotif - Mengarungi perjalanan sejauh 550 km dari Jakarta, rombongan 58 pemilik Mitsubishi Pajero yang tergabung dalam komunitas Pajero Indonesia Satu (PI1) akhirnya tiba di Surakarta, akhir pekan lalu (29/3/2014). Wahyu Hariadi, Ketua PI1, mengatakan, acara touring sekaligus kumpul akbar pertama ini akan dijadikan agenda tahunan.

"Ini kegiatan nasional pertama kami. Touring akan menjadi kegiatan rutin sebab komunikasi antar anggota bisa terjalin baik dengan aktivitas seperti ini," ujar Wahyu, Sabtu (29/3/2014).

KTB Pajero Indonesia One

Tanpa dikawal
Bertolak sejak Jumat, (28/3/2014), 40 mobil berjalan beriringan melintasi jalur utara pulau Jawa, Pantura, kemudian bertemu sisa peserta lainnya di tengah perjalanan. Sekjen PI1, Ilham Pribadi, menjelaskan, sebelum menyentuh Semarang, PI1 sama sekali tidak meminta pengawalan kepolisian untuk "mengusir" pengendara lain dari jalur perjalanan.

"Kami hanya ingin senang, kami tidak minta diprioritaskan dari pengguna lalu-lintas yang lain. Konvoi dengan mobil sebanyak ini tidak efektif bila semua ikut rombongan, karena itu kami pisah menjadi beberapa bagian," jelas Ilham.

Febri Ardani Pajero Indonesia Satu

Nasionalisme
Kendati belum genap berumur setahun, PI1 telah berhasil merekrut 170 anggota sejak terbentuk pada 17 Agustus 2013. Wahyu menambahkan, pilihan tanggal lahir tersebut sengaja mencocokkan dengan hari kemerdekaan Indonesia agar kental rasa nasionalisme.

Kecintaan terhadap Tanah Air tercermin dari penamaan tiap wilayah berdasarkan domisili anggotanya. Hingga saat ini terdiri dari 5 area, yakni Bukit Barisan (Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau), Diponegoro (Jawa Tengah, Solo Semarang, dan Yogyakarta), Siliwangi (Jawa Barat dan Bandung), Brawijaya (Surabaya), serta Jayakarta (Jabodetabek).

Febri Ardani` Pajero Indonesia Satu

Selama di Solo, setiap peserta yang kebanyakan membawa keluarga diajak mengunjungi beberapa lokasi wisata, tujuannya lebih mengenal Indonesia. Lokasi pertama, belajar sejarah sekaligus asal-usul Manusia Jawa (Homo erectus paleojavanicus) alias Pithecantropus Erectus. Saat ditemukan pada 1891 oleh ahli anatomi Belanda, Eugene Dubois, banyak ilmuwan mulai percaya, Manusia Jawa adalah mata rantai yang hilang antara manusia kera dengan manusia modern, sesuai dengan teori evolusi Darwin.

Perjalanan kemudian berlanjut ke Keraton Surakarta Hadiningrat. Di sini, seluruh anggota PI1 bisa mengamati sisa kisah kemahsyuran Kasunanan Surakarta yang masih berdiri tegak. Di kompleks istana keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sunan dan rumah tangga istana.

"Rencananya, kegiatan seperti ini akan terus kami lakukan. Responnya positif dari semua anggota. Selain jalan-jalan kami juga memberikan sumbangan kepada panti asuhan, " tutup Wahyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditinggal Repsol, Tim Pabrikan Honda MotoGP Siap Meluncur 1 Februari

Ditinggal Repsol, Tim Pabrikan Honda MotoGP Siap Meluncur 1 Februari

Sport
Cari City Car Baru, Ini Update Harganya per Januari 2025

Cari City Car Baru, Ini Update Harganya per Januari 2025

Feature
Hati-Hati! Status Taksi Online Bisa Batalkan Asuransi Mobil Anda

Hati-Hati! Status Taksi Online Bisa Batalkan Asuransi Mobil Anda

Feature
Usia Lebih dari 70 Tahun Sebaiknya Pensiun Mengemudi

Usia Lebih dari 70 Tahun Sebaiknya Pensiun Mengemudi

News
Kedatangan BYD Denza D9 di Indonesia: Apa yang Perlu Diketahui?

Kedatangan BYD Denza D9 di Indonesia: Apa yang Perlu Diketahui?

News
Kesalahan Umum Pengendara Motor Saat Melintasi Genangan Air

Kesalahan Umum Pengendara Motor Saat Melintasi Genangan Air

Tips N Trik
Opsen Pajak Kendaraan: Dampak dan Strategi Pemprov

Opsen Pajak Kendaraan: Dampak dan Strategi Pemprov

News
Sampai Umur Berapa Orang Masih Layak Mengemudi?

Sampai Umur Berapa Orang Masih Layak Mengemudi?

News
Suzuki Fronx Didaftarkan di Indonesia, Apa Saja Varian dan Harganya?

Suzuki Fronx Didaftarkan di Indonesia, Apa Saja Varian dan Harganya?

News
Proyek Honda MotoGP 2025, Disebut Tidak Lebih Baik dari Tahun Lalu

Proyek Honda MotoGP 2025, Disebut Tidak Lebih Baik dari Tahun Lalu

Sport
Sikap Tenang Menghadapi Lane Hogger: Apa yang Perlu Dilakukan

Sikap Tenang Menghadapi Lane Hogger: Apa yang Perlu Dilakukan

Feature
[POPULER OTOMOTIF] Trik Hindari Modus Begal Benang Nilon di Jembatan Suramadu | Shin Tae-Yong Resmi Dipecat, Genesis G80 Jadi Kenang-kenangan | Jangan Sampai SIM Dicabut, Berikut Daftar Lengkap Tilang

[POPULER OTOMOTIF] Trik Hindari Modus Begal Benang Nilon di Jembatan Suramadu | Shin Tae-Yong Resmi Dipecat, Genesis G80 Jadi Kenang-kenangan | Jangan Sampai SIM Dicabut, Berikut Daftar Lengkap Tilang

Feature
Update Harga LMPV Bekas per Januari 2025, Xenia mulai Rp 60 Jutaan

Update Harga LMPV Bekas per Januari 2025, Xenia mulai Rp 60 Jutaan

News
Cara Cegah Aquaplaning pada Motor, dari Gaya Berkendara Sampai Ban

Cara Cegah Aquaplaning pada Motor, dari Gaya Berkendara Sampai Ban

Tips N Trik
Perbedaan Mobil Bergeser dari Jalur karena Ban Selip dan Aquaplanning

Perbedaan Mobil Bergeser dari Jalur karena Ban Selip dan Aquaplanning

Tips N Trik
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau