Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertentangan Kampanye Keselamatan Berkendara di Inggris

Kompas.com - 21/01/2014, 12:56 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Buckinghamshire, Kompas Otomotif – Kampanye keselamatan berkendara di Inggris kini dapat tantangan besar. Selasa (21/1/2014), grup jaringan pub alias bar, JD Wetherspoon akan meresmikan bar dan restoran di rest area Beackonsfield jalur bebas hambatan M40 di wilayah Buckinghamshire. Resto bernama The Hope and Champion, buka hampir 24-jam setiap hari, mulai 4 pagi hingga 1 pagi, sementara izin menjual alkohol dimulai jam 9 pagi.

Hal ini menimbulkan kontroversi, membuat banyak pengamat keselamatan berkendara bersikap sinis. Untuk pertama kalinya pengendara bisa mampir, menghabiskan waktu sambil menenggak minuman beralkohol, lalu melanjutkan perjalanan.

“Mendirikan bar di jalan tol menciptakan kekhawatiran serius, berpotensi kematian bagi pengendara. Mabuk sambil mengemudi tetap menjadi salah satu faktor pembunuh terbanyak di jalan, menghancurkan keluarga dan lingkungan setiap hari,” tegas Ed Morrow, aktivis keselamatan berkendara, Brake.

Layanan bar tidak hanya diberikan buat pengendara jalan tol, tapi juga dibuka untuk umum. Artinya, bisa dikunjungi penduduk lokal yang tinggal di sekitar. “Saya dan tim tidak sabar menyambut customer,” ujar Manager The Hope and Champion, Steve Baldwin.

Janji
Izin didapatkan sejak ketetapan SIM (berlaku) 24-jam disetujui dewan distrik South Bucks (termasuk Buckinghamshire), Juni lalu. Akses yang terlalu gampang, meningkatkan godaan menikmati minuman keras. Mencoba menenangkan tensi tinggi akibat protes dari masyarakat, JD Wetherspoon berjanji menempelkan logo nasional, “Drink Drive Awarness” di buku menu serta tidak menggelar semua bentuk promosi alkohol.

“Sangat vital pesan tentang bahaya mabuk sambil berkendara terlihat jelas, jadi pengendara bisa tahu tidaklah baik berhenti sejenak untuk minum sebelum pulang. Saran kami tidak minum alkohol bila mengemudi,” tambah Morrow.

Akal Sehat
Perusahaan jasa layanan otomotif, RAC mengungkapkan, hanya 12 persen masyarakat yang mendukung didirikannya bar senilai Rp 35,8 miliar itu di rest area, sementara 64 persen sisanya menyatakan untuk digusur.  “Masyarakat terbukti sangat menentang bar di jalan tol,” kata Pete Williams, Head of External Affairs RAC.

Kebanyakan pengendara memiliki rasa tanggung jawab, tapi kehadiran minuman beralkohol seperti tidak sejalan dengan akal sehat. “Dalam pandangan kami, ini terlalu beresiko dan gerakan yang tidak perlu,” tukas William. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau