Tantangan jalan mudik dengan sepedamotor cukup berat. Apalagi cuaca sepanjang perjalanan cukup terik, sehingga potensi dehidrasi sangat tinggi. Terlebih salah dalam mengenakan pakaian pelindung.
Penyesuaian pakaian untuk melakukan perjalanan jauh jadi mutlak. Tetap safety, tapi bisa mengeliminir potensi kepanasan dan dehidrasi. “Pakaian sesuai standar aman berkendara. Baik bikers maupun boncenger sama saja. Perlengkapan seperti jaket, kaus tangan, sepatu booth, helm dan celana panjang wajib,” terang Asep Hendro, bos AHRS, rumah produksi baju-baju turing dan balap di depok, Jawa Barat.
Untuk melindungi badan, pakai jaket. Pilih bahan yang nyaman di badan dan lembut di kulit. Kalau bahannya bukan kulit, bisa ditambah pengaman di lengan dan pundak. Jangan lupa juga pakai bodi portector agar dada terlindung dari terpaan angin.
Jika mengangkut penumpang, juga dilengkapi pakaian pelindung. Malah badannya dikasih pelindung tulang belakang. “Baru AHRS yang bakal ngeluarin,” promosi Asep Hendro, mantan pembalap motor itu.
Untuk jaket, pilih warna mencolok. Boleh juga hitam, tapi dikombinasi dengan yang lebih mencolok. Misalnya, merah, kuning dan putih. Selain kelihatan beda, dipakai siang hari tidak menyerap panas.
Kalau tetap menggunakan kelir gelap, sebisanya bahannya memendarkan atau memantulkan cahaya balik, yang bisa memancarkan cahaya saat gelap. Ini penting bagi bikers yang melakukan perjalanan malam atau dini hari.
Selain badan dan kepala, kaki juga perlu mendapat perlindungan. Gunakan sepatu yang ada haknya, tapi tidak tinggi. Perhatikan juga bawahnya jangan yang licin. Dan tinggi sepatu tetap di atas mata kaki.(Tining)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.