Bahas Teknologi Frequency Selective Damping di BYD Sealion 7

JAKARTA, KOMPAS.com – Build Your Dreams (BYD) secara resmi meluncurkan BYD Sealion 7 di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 yang berlangsung dari 13 hingga 23 Februari 2025.

Mobil "BYD Seal versi SUV" ini dilengkapi dengan berbagai fitur canggih hasil pengembangan terbaru. Salah satunya adalah fitur bernama Frequency Selective Damping (FSD) Shock Absorbers.

Baca juga: Jajal Ketangguhan Offroad Suzuki Jimny 5 Pintu di IIMS 2025

Narendro Bawono Cahyolaksono, Product Planning Assistant Manager PT BYD Motor Indonesia, mengatakan kedua fitur tersebut hadir untuk meningkatkan pengalaman berkendara.

Lihat Foto

Mobil listrik BYD Sealion 7(Kompas.com/Donny)

"FSD dan juga ITAC (Intelligent Torque Adaptation Control) ini memang ada di beberapa model kita dan varian seperti SeaLine 7 untuk yang Premium dan juga Performance," kata Narendro di Jakarta, Senin, (17/2/2025).

Secara sederhana, FSD adalah sistem suspensi yang dirancang untuk menyesuaikan tingkat peredaman berdasarkan frekuensi getaran yang diterima.

FSD berfungsi untuk menyesuaikan peredaman sesuai dengan kondisi jalan dan kecepatan kendaraan, sehingga meningkatkan kenyamanan dan kestabilan berkendara.

Baca juga: Duel Hatchback Listrik MG4 EV vs BYD Dolphin Premium di IIMS 2025

"Indonesia untungnya infrastrukturnya sudah membaik banyak tol. Dengan asanya FSD ini, kami ingin memperlihatkan bahwa mobil itu lebih melekat ke jalan," katanya.

Lihat Foto

Sosok BYD Sealion 7 di IIMS 2025(Foto: KOMPAS.com/Rully)

"Kalau misalnya mobil lebih melepat ke jalan, berarti mobilnya itu lebih mudah dikendarai," katanya.

Baca juga: Klaim Konsumsi BBM QJMotor SRV 250 AMT dan Fort 250

Panggilan akrabnya, Ndo, menjelaskan bahwa FSD secara otomatis menyesuaikan peredaman berdasarkan frekuensi getaran yang dihasilkan oleh jalan.

Misalnya suspensi akan lebih keras saat getaran tinggi akibat jalan bergelombang atau tidak rata dan jadi lebih lembut saat mobil melintas di permukaan jalan yang lebih halus.

"Kami melakukan pengetesan di lab, kami tes keempat roda. Ada juga pengetesan di jalanan yang lambat, jadi kalau lambat kelihatan seperti lebih memantul (lembut)," kata Ndo.