SOLO, KOMPAS.com - Sejumlah daerah di Indonesia sudah mulai diguyur hujan dengan intensitas beragam. Kondisi ini membuat jalan menjadi basah dan memberikan tantangan tersendiri bagi para pengemudi mobil.
Maka dari itu, pengemudi perlu memperhatikan kondisi ban mobil, jangan sampai ban yang sudah aus terabaikan dan mempengaruhi keselamatan berkendara.
Zulpata Zainal, On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk mengatakan, ban mobil yang sudah aus maka daya cengkramnya berkurang, sehingga berbahaya jika berkendara saat hujan atau di jalan basah.
Baca juga: Apakah Rem Parkir Elektrik pada Mobil Butuh Perawatan Khusus?
“Benar, sudah pasti itu. Kalau ketinggian telapak ban sudah mencapai Tread Wear Indicator (TWI), atau sekitar kurang dari 1,4 mm ketinggian telapaknya, kemampuan cengkeraman, pengereman dan manuver ban mobil akan berkurang,” kata Zulpata kepada Kompas.com, Kamis (12/9/2024).
Ban yang aus tidak mampu mengalirkan air dengan baik, sehingga meningkatkan risiko ban kehilangan kontak dengan permukaan jalan.
Hal ini tentu bisa membuat kendaraan rentan tergelincir dan sulit dikendalikan, terutama pada kecepatan tinggi atau saat hujan deras.
Baca juga: Pilihan Helm Half Face Gaya Klasik di Imhax 2024, mulai Rp 200.000
Selain itu, Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, saat kondisi ban sudah aus dan digunakan di jalan basah atau kondisi hujan bisa menyebabkan aquaplaning.
“Kalau bisa perhatikan dulu mobil yang lewat di depan kita sebagai acuan. Tapi aquaplaning paling sering terjadi karena tapak ban yang sudah gundul,” kata Sony.
Perlu dicatat, memeriksa dan mengganti ban yang sudah aus adalah langkah krusial untuk menjaga keselamatan dan mencegah risiko kecelakaan di jalanan yang licin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.