Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Shell Indonesia Perangi Peredaran Oli Palsu

Kompas.com - 12/09/2024, 18:12 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peredaran oli palsu saat ini semakin marak dan canggih. Kondisi ini tentu menjadi perhatian para produsen pelumas, termasuk Shell Indonesia.

Arie Satyanggoro, Vice President Marketing Lubricants, Shell Indonesia, mengatakan, pihaknya mengantisipasi agar konsumen Shell mendapatkan produk yang asli.

Baca juga: Punya Dampak Buruk buat Mesin Motor, Kenali Ciri-ciri Oli Palsu

"Kalau bicara industri, kita selalu menekankan kepada konsumen, belilah dari distributor resmi Shell," ujar Arie, saat ditemui di pameran industri tambang Indonesia Energy & Engineering (IEE) 2024, di JIExpo Kemayoran, Rabu (11/9/2024).

Ganti oli motorShutterstock Ganti oli motor

"Kalau dari sisi konsumen, artinya yang beli oli mobil atau oli motor. Pada setiap botol kami ada QR Code yang jika d-scan, akan masuk ke website, yang memverifikasi dia asli atau tidak," kata Arie.

Arie menambahkan, Shell juga selalu memberikan edukasi kepada pemilik bengkel dan konsumen langsung.

Baca juga: Awas Oli Palsu Banyak Beredar, Ini Dampaknya Terhadap Mesin Mobil

Barang bukti oli palsu merek AHM MPX 1 yang disita oleh Polda Lampung, Jumat (5/7/2024).KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Barang bukti oli palsu merek AHM MPX 1 yang disita oleh Polda Lampung, Jumat (5/7/2024).

"Jadi, jika dia (bengkel) menjual produk palsu, keberlangsungan bengkelnya juga tidak akan bagus. Maka itu, kenapa kita juga selalu minta kepada konsumen untuk mengecek, verifikasi. Jadi, kita melakukan komunikasi agar konsumen juga punya pemahaman tentang produk palsu," ujarnya.

Oli palsu biasanya dibanderol lebih murah dibandingkan oli yang asli. Untuk itu, jangan tergiur dengan harga yang murah. Pasalnya, dampak dari penggunaan oli palsu tidak langsung, tapi di kemudian hari dan biaya perbaikan mesin tidak murah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau