Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor Lawas Jangan Asal Pakai Oli Encer

Kompas.com - 21/08/2024, 14:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor modern yang sudah mengusung injeksi dengan ragam teknologi tinggi, memiliki perawatan yang berbeda dengan yang sudah berusia atau lawas.

Contoh paling mudah dari segi penggunaan oli mesin. Bagi pengguna motor lawas, tak boleh asal memilih pelumas, apalagi bicara soal viskositas atau kekentalannya.

Pengguna motor lawas sangat tidak dianjurkan menggunakan pelumas encer seperti yang banyak dipakai untuk motor-motor baru.

Hal ini bukan tanpa sebab, karena bila motor lawas menggunakan pelumas yang lebih encer atau tak sesuai rekomendasi pabrikan, justru bisa berdampak buruk.

Baca juga: Chery Kasih Tantangan Khusus bagi Pemilik Omoda 5 di Indonesia

Ilustrasi ganti oli mesin motor.Federal Oil Ilustrasi ganti oli mesin motor.

"Motor tua pakai SAE yang lebih kental itu normal. Sebab, motor sudah tua pasti tingkat keausannya juga lebih tinggi," kata Rialdy Fasha, Training and Technical Engineer Motul Indonesia beberapa waktu lalu.

Bisa dibilang, beda teknologi, beda juga perawatannya. Karena itu, ada baiknya penggunaan oli mesin untuk motor memang mengikuti panduan atau anjuran dari pabrikan.

Mengutip dari situs resmi Astra Honda, penggunaan oli kental bagi motor-motor lawas bukan tanpa alasan. Namun hal tersebut dikarenakan untuk menjaga kerusakan yang mungkin bisa terjadi.

Baca juga: Bahaya Laten Mobil Bekas yang Radiatornya Diisi Air Mineral

Pada motor lawas, celah antarkomponen di dalam mesin bisanya akan lebih renggang dibanding motor baru yang tingkat presisinya lebih baik. Karena itu dibutuhkan oli yang lebih kental.

Ilustrasi pelumas motor.otoengine.com Ilustrasi pelumas motor.

Untuk mencegah penurunan kompresi akibat pengikisan, biasanya motor lawas memang akan disarankan menggunakan oli dengan viskositas yang lebih kental.

Selain itu, istilah motor tua juga sebenarnya tak sekadar merujuk pada usia, tapi juga dari jarak tempuh atau kilometernya. Semakin usia motor bertambah, maka besar kemungkinan terjadi pengikisan pada celah dinding silinder.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau