Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Laten Mobil Bekas yang Radiatornya Diisi Air Mineral

Kompas.com - 20/08/2024, 17:31 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Coolant merupakan cairan pendingin mesin yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil, untuk mengisi radiator.

Meski demikian, tak sedikit konsumen yang memilih menggunakan air biasa atau mineral untuk mengisi radiator. Bagaimanapun, segala jenis air bisa menjadi pendingin.

Namun, pemakaian air mineral untuk air radiator dalam jangka panjang dapat berakibat fatal. Sehingga, ada bahaya laten pada mobil bekas yang radiatornya biasa diisi air mineral.

Baca juga: Cara Aman Memilih Coolant untuk Radiator Mobil


Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan pemakaian air biasa untuk radiator dalam jangka panjang bisa berakibat fatal.

“Setelah pemakaian 10 tahun ke atas, air radiator yang mengandung mineral cukup tinggi dapat membuat komponen mesin korosi atau keropos,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Selasa (20/8/2024).

Hardi mengatakan area yang sangat rawan mengalami keropos adalah water jacket yang ada di luar dinding silinder. 

Baca juga: Ketahui Batas Wajar Air Radiator Mobil Berkurang

Tekan dengan jempol untuk memeriksa katup tekanan tinggi dan congkel dengan kuku jari untuk memeriksa katup vakum dari rumah, pastikan tidak macet!Kompas.com/Erwin Setiawan Tekan dengan jempol untuk memeriksa katup tekanan tinggi dan congkel dengan kuku jari untuk memeriksa katup vakum dari rumah, pastikan tidak macet!

 

“Bagian tersebut terbuat dari campuran aluminium, sehingga tetap bisa mengalami korosi dan bila lama dibiarkan bisa keropos, sehingga silinder tak mampu bekerja sebagaimana mestinya,” ucap Hardi.

Tak hanya bagian water jacket, Hardi juga mengatakan, setiap komponen dari logam bisa keropos seperti area radiator, pompa air dan setiap saluran.

“Perlu waspada dengan mobil bekas yang sudah terbiasa tak pakai coolant untuk mengisi radiator, karena risikonya harus lapang dada dengan kerusakan yang disebutkan tadi,” ucap Hardi.

Baca juga: Interval Penggantian Air Radiator Mobil Tanpa Coolant

Ilustrasi servis radiator mobilKompas.com/Aditya Maulana Ilustrasi servis radiator mobil

Hardi mengatakan sebaiknya konsumen mengganti air radiator dengan coolant segera, dengan memperkirakan kerusakan yang terjadi.

“Dengan cara demikian, maka perbaikan secara total dilakukan di depan, tapi setelahnya bakal lebih aman dari bahaya overheat,” ucap Hardi.

Sebaliknya, menurut Hardi, bila tidak segera diganti dengan coolant dan sistem pendingin yang prima, maka tingkat korosi komponen mesin bakal makin parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau