Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Listrik Belum Jadi Pilihan Utama Pengunjung GIIAS 2024

Kompas.com - 28/07/2024, 15:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) menjadi ajang untuk para pabrikan otomotif menampilkan lini produk andalannya, mulai mobil konvensional hingga mobil listrik murni atau (electric vehicle).

Salah satunya adalah BYD Indonesia yang memanfaatkan ajang tersebut untuk meluncurkan multi purpose vehicle (MPV) listrik terbaru, yakni M6.

Dari pantauan langsung di lapangan, Sabtu (27/7/2024), terlihat beberapa booth merek otomotif ramai dihampiri pengunjung, terutama mereka yang memiliki lini produk EV seperti BYD, VinFast dan Wuling.

Baca juga: Pasar Mobil Listrik Meningkat, Bisa Capai 30.000 Unit 2024

Kendati demikian, sejumlah pengunjung GIIAS nyatanya mengaku masih enggan menjadikan mobil listrik sebagai kendaraan utamanya. Walau sudah dibekali beragam fitur canggih, dan diklaim lebih irit dalam hal perawatan dibandingkan mobil konvensional.

Ilustrasi booth Wuling di GIIAS 2024KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Ilustrasi booth Wuling di GIIAS 2024

Seperti contoh pria asal Yogyakarta bernama Setra yang mengaku masih belum percaya diri kalau harus menggunakan mobil listrik untuk jarak yang jauh.

Mobil listrik kalau ke perawatan bulanan, pajak tahunan itu pasti lebih murah, isi baterai juga lebih murah tidak semahal bensin. Kalau untuk perjalanan Jakarta masih oke, tapi di luar daerah agak was-was karena charging station terbatas,” kata Setra.

Hal senada juga diungkapkan oleh Irma. Pengunjung asal Depok ini mengatakan mobil listrik memang lebih cocok dikendarai untuk jarak yang dekat.

Baca juga: Pasar Mobil Listrik Meningkat, Bisa Capai 30.000 Unit 2024

“Mobil listrik sebetulnya bisa jadi pilihan utama, tetapi untuk jarak yang dekat saja seperti rumah ke kantor,” kata Irma.

Tak hanya Setra dan Irma, pria asal Bekasi Aman Brianto mengaku tetap membutuhkan mobil konvensional sebagai alat transportasi utama.

“Kalau sekarang mobil listrik tetap pilihan kedua, pilihan pertamanya mobil bensin. Kalau untuk harian sebetulnya memang bisa digunakan, tetapi kalau untuk jarak jauh, baterai habis di tengah jalan, ngecas butuh waktu. Mungkin kendalanya lebih di infrastruktur,” kata Aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau