Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Macet Parah di Puncak, Mobil Berhenti di Bahu Jalan dan Jalan Tikus

Kompas.com - 16/09/2024, 09:33 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kondisi Puncak, Kabupaten Bogor saat libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW terjadi kemacetan panjang. Berbagai wisatawan menyebut kalau terjebak sampai enam jam, tidak bisa bergerak.

Bahkan ada laporan satu wisatawan meninggal dunia di tengah kemacetan parah tersebut. Tapi memang, hampir setiap libur panjang kawasan Puncak macet parah, padahal sudah ada ganjil genap, masih tidak membantu.

Budiyanto, Pengamat Transportasi mengatakan, ada beberapa penyebab kenapa area Puncak selalu macet tiap kali libur panjang, mulai dari daya tampung parkir, pasar, jalan tikus, dan sebagainya.

Baca juga: Ingat, Hari Ini Ada Ganjil Genap di Puncak Bogor

Pengendara terjebak macet total di Puncak, Kabupaten Bogor, pada Minggu (16/9/2024) malam. Warga menyebut, kemacetan ini telah berlangsung selama berjam-jam.TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy Pengendara terjebak macet total di Puncak, Kabupaten Bogor, pada Minggu (16/9/2024) malam. Warga menyebut, kemacetan ini telah berlangsung selama berjam-jam.

"Kapasitas daya tampung parkir pada lokasi yang dikunjungi saat libur pada umumnya tidak mampu menampung. Akhirnya sampai ke bahu jalan, bahkan badan jalan," kata Budiyanto kepada Kompas.com, Senin (16/9/2024).

Kondisi tersebut tentu akan mempengaruhi lalu lintas. Akhirnya yang tadinya jalur lebar, jadi lebih sempit karena ada kendaraan yang parkir.

"Kapasitas jalan pada waktu tertentu juga sudah tidak menampung lagi, terjadi overload. Kemacetan tidak bisa dihindari," kata Budiyanto.

Baca juga: Ini yang Bikin Biaya Perbaikan Mobil Bekas Tabrakan Jadi Mahal


Upaya untuk mengurai kemacetan seperti one way menurut Budiyanto kurang berjalan efektif karena masih banyak jalan alternatif. Pada akhirnya di titik tertentu akan ada pertemuan kendaraan yang one way dan lewat alternatif, jadi biang macet.

"One way yang terlalu lama kurang efektif juga karena akan mengorbankan arus yang berlawanan. Mobil tidak bergerak terlalu lama dengan mesin hidup akan menimbulkan gas buang yang terkonsentrasi, membahayakan kesehatan," kata Budiyanto.

Budiyanto bilang, wisatawan akan bertambah terus ke depannya, kapasitas jalan harus ditingkatkan dengan melebarkan atau buat jalan tol. Pembatasan lalu lintas dengan cara ganjil genap juga harus diberlakukan dan lebih efektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau