Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mengemudikan Mobil Matik CVT di Tanjakan

Kompas.com - 09/05/2024, 09:12 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Melewati jalan menanjak menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi pengemudi, khususnya mobil dengan transmisi continuously variable transmission (CVT).

Pasalnya, perpindahan gigi yang halus seringkali menjadi persoalan tersendiri dibandingkan transmisi otomatis konvensional.

Pemilik Aha Motor Spesialis Nissan & Datsun Hardi Wibowo mengatakan, mobil CVT saat melewati tanjakan pastikan tuas transmisi di posisi yang benar.

Baca juga: Wuling Buka Promo buat Air ev, Almaz dan Alvez

Transmisi CVT pada Datsun GO.Doni Darwin Transmisi CVT pada Datsun GO.

“Pertama, pastikan tuas transmisi CVT selalu di posisi D selama menanjak dan perhatikan putaran mesin di tachometer jangan sampai melebihi 2.500 rpm,” kata Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Posisi D merupakan posisi yang tepat, karena ini akan membuat rasio percepatan sesuai dengan kebutuhan secara bebas, atau tidak dibatasi seperti posisi L.

“Saat menanjak mobil memang membutuhkan torsi besar, sehingga banyak pengendara memindahkan tuas transmisi ke L, tapi kebutuhan mobil sebenarnya bisa berubah seiring dengan laju mobil,” kata Hardi.

Hardi menjelaskan, posisi L akan membuat rasio percepatan mobil selalu rendah, sehingga membuat kelebihan putaran mesin yang justru membahayakan komponen CVT.

Baca juga: Kaca Film Gelap Bukan Jaminan Bikin Kabin Mobil Adem


“Posisi L itu kan mirip gigi 1 pada mobil manual, kecepatan mobil sangat terbatas meski pedal gas diinjak penuh, hal serupa juga bisa terjadi di mobil matik CVT, dan kejadian tersebut sangat berbahaya buat komponen dalam ,” kata Hardi.

Hardi mengatakan, jika kelebihan putaran mesin dapat mengakibatkan slip di puli dan sabuk baja, sehingga bisa membuat goresan antar komponen.

“Sedangkan bila posisi tuas transmisi CVT di D, maka rasio percepatan akan berpindah secara otomatis sesuai kebutuhan sehingga tidak terjadi kelebihan putaran mesin,” ucap Hardi.

Dia juga menjelaskan yang terpenting adalah memperhatikan tachometer, jangan sampai putaran mesin melebihi 2.500 rpm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com