Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus PO Haryanto Terbakar, Diduga karena Masalah AC

Kompas.com - 19/04/2024, 08:31 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SLEMAN, KOMPAS.com - Bus PO Haryanto dengan nomor polisi K 7096 OB terbakar saat melintas di jalan Siliwangi (Ring Road Barat), tepatnya di depan SMP N 3 Gamping, Kabupaten Sleman, Kamis (18/4/2024).

Bus yang sedang membawa penumpang itu diduga terbakar akibat korsleting listrik di bagian sistem air conditioner (AC).

Kanit Gakkum Satlantas Polresta Sleman Iptu Catur Bowo Laksono menegaskan, semua penumpang bus selamat dan tidak mengalami luka sementara kerugian materi sekitar Rp 460 juta.

Baca juga: Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

HANGUS TERBAKAR: Bus dalam kondisi hangus terbakar di ring road Jalan Siliwangi tepatnya di depan SMP Negeri 3 Gamping, Kabupaten Sleman, Kamis (18/04/2024) pagi.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA HANGUS TERBAKAR: Bus dalam kondisi hangus terbakar di ring road Jalan Siliwangi tepatnya di depan SMP Negeri 3 Gamping, Kabupaten Sleman, Kamis (18/04/2024) pagi.

Peristiwa berawal saat bus dengan nomor polisi K 7096 OB itu melaju dari arah selatan dan berhenti di simpang empat Demak Ijo. Saat hendak melanjutkan perjalanan, terlihat kepulan asap dari bagian belakang bus. Pengemudi lantas mencari tempat yang lebih aman untuk berhenti.

Dugaan sementara, penyebab dari terbakarnya bus tersebut akibat korsleting dari saluran AC. Hal itu berdasarkan keterangan dari pengemudi bus.

"Menurut keterangan dari sopir memang sudah ada indikasi korsleting dari saluran freon AC. Selanjutnya menimbulkan percikan terus mulai mengepul asap menyebar ke depan dari belakang ke depan," ucap Catur.

Baca juga: Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Proses pemadaman api bus PO Haryanto yang terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta, tepatnya di depan SMP N 3 Gamping, Sleman.IST Proses pemadaman api bus PO Haryanto yang terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta, tepatnya di depan SMP N 3 Gamping, Sleman.

Dewa, Pemilik Bengkel AC Mobil Jogja mengatakan sistem AC pada mobil menggunakan cairan mudah terbakar yakni freon sehingga bisa memperbesar kobaran api.

“Jika freon bocor saja sih seharusnya tidak menyebabkan terbakar, tapi bila sudah ada api lalu terkena gas freon maka api akan lebih mudah membesar,” ucap Dewa kepada Kompas.com, Jumat (19/4/2024).

Dewa mengatakan pemicu terjadinya terbakaran pada mobil atau kendaraan biasanya karena ada penyebab lain seperti korsleting kelistrikan.

“Saya sering menjumpai modifikasi pada kelistrikan AC dilakukan oleh konsumen atau bengkel AC lain, padahal saya kira itu berbahaya seperti menyambung kabel secara berlebihan, kan itu bisa menyebabkan panas,” ucap Dewa.

Baca juga: Awal Mula Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang, Pecah Ban dan Bergesekan dengan Beton

Bus PO Haryanto terbakar di Gamping, Sleman, YogyakartaIST Bus PO Haryanto terbakar di Gamping, Sleman, Yogyakarta

Dewa mengatakan kabel pada kelistrikan mobil biasanya saling menyatu dalam satu bendel dan hanya dipisahkan oleh karet selaku isolator. Bila kabel panas maka potensi terbakar sangat besar.

“Bila terjadi korsleting dan menimbulkan api ditambah ada kebocoran freon, atau api membesar sehingga membuat freon keluar maka kobaran api akan mudah sekali membesar,” ucap Dewa.

Sebenarnya pemicu terjadinya kebakaran ada banyak faktor, memang salah satu penyebabnya adalah korsleting kelistrikan menurut Dewa sehingga sebagai langkah antisipasi perlu diperhatikan saat memodifikasi kelistrikan AC.

Baca juga: Bus AKAP Pahala Kencana yang Terbakar di Jalan Tol karena Pecah Ban


“Jarang pihak bengkel atau perusahaan travel yang memperhatikan atau memperhitungkan jangka panjangnya, kebanyakan mereka membuat sistem AC yang penting bisa menyejukan udara di dalam kabin saja, padahal kan ada standarnya,” ucap Dewa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com