Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Gratis Diharapkan Bisa Kurangi Jumlah Pemudik Pakai Motor

Kompas.com - 07/04/2024, 14:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak beberapa bulan lalu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) gencar melakukan sosialiasi agar pemudik tidak pulang kampung menggunakan sepeda motor melainkan pakai angkutan umum.

Iman Sukandar, Kasubdit Angkutan Perkotaan Kemenhub mengatakan, pihaknya juga gencar melakukan sosialiasi agar masyarakat menggunakan fasilitas mudik gratis yang banyak dibuat pemerintah dan swasta.

Baca juga: Rehat di Pos Siaga Astra Daihatsu Paiton, Ada Pemandangan Pantai

Tujuannya kata Iman tak lain untuk menekan angka pemudik yang menggunakan motor. Sebab seperti diketahui kendaraan roda dua memiliki risiko yang lebih besar terjadinya kecelakaan.

Isuzu memberangkatkan kurang lebih 50 keluarga untuk mudik gratis tahun ini. Acara pelepasan dilakukan di  Isuzu Training Center, Pondok Ungu, Bekasi, Jumat (5/4/2024).Foto: Isuzu Isuzu memberangkatkan kurang lebih 50 keluarga untuk mudik gratis tahun ini. Acara pelepasan dilakukan di Isuzu Training Center, Pondok Ungu, Bekasi, Jumat (5/4/2024).

"Sampai sekarang mudik gratis menggunakan bus tercatat di kami ada sekitar 248.000 orang ya, yang menggunakan mudik gratis," ujar Iman yang ditemui di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (5/4/2024).

"Mudik gratis ini dicatat dari berbagai perusahaan ya, termasuk BUMN, kemudian ini juga di kami juga, di Kementerian Perhubungan juga ada sekitar 40.000 orang. Nah itu sehingga diharapkan memang menurunkan penggunaan sepeda motor," ujarnya.

Baca juga: Jangan Bingung, Ini Letak Bahu Jalan Saat Lewat Jalur One Way

Iman menyebutkan, pihaknya selain berupaya menyediakan bus-bus reguler di terminal keberangkatan, pihaknya juga semaksimal mungkin berkolaborasi dengan berbagai unsur yaitu perusahaan swasta untuk menyediakan mudik gratis pakai bus.

Pemudik motor melintasi pos Tanjungpura, arteri Karawang, Jawa Barat, Jumat (5/4/2024)KOMPAS.COM/FARIDA Pemudik motor melintasi pos Tanjungpura, arteri Karawang, Jawa Barat, Jumat (5/4/2024)

"Karena di awal-awal dulu mengimbau para perusahaan untuk menyediakan mudik gratis dengan menggunakan bus umum, begitu kan ya," kata Iman.

"Di samping kapasitasnya lebih besar, tentu keselamatan, keamanan juga terjamin, begitu kan Pak ya. Itu yang kami lakukan, sehingga diharapkan masyarakat akan senang, akan selamat sampai ke tujuan," katanya.

Iman mengatakan, jumlah pemudik yang menggunakan motor dari area Jabodetabek memang paling kecil. Namun jumlah tersebut tetap besar.

Baca juga: Bertualang dari Jakarta sampai Banyuwangi dengan Xenia, Terios dan Gran Max

PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim memberangkatkan 280 orang peserta mudik gratis asal Bontang dan Samarinda. DOK. PUPUK KALTIM PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim memberangkatkan 280 orang peserta mudik gratis asal Bontang dan Samarinda.

Untuk diketahui, jumlah pemudik yang melakukan perjalanan di Hari Raya Idul Fitri 2024 diprediksi sebanyak 193 juta orang. Wilayah Jabodetabek menyumbang sebesar 28 juta pemudik.

Baca juga: PLN Siapkan 64 SPKLU di Tol Trans Sumatera-Jawa untuk Mudik Lebaran

Jika dirinci, pemudik dari Jabodetabek paling banyak mudik menggunakan kereta api dan paling sedikit yaitu mudik menggunakan sepeda motor.

Sekitar 8,12 juta (29 persen) menggunakan kereta api, kemudian 7,77 juta (27,76 persen) menggunakan bus, 4,2 juta (15 persen) menggunakan mobil pribadi, dan 2,52 juta (9 persen) menggunakan motor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com