Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Baru MotoGP Tetap Pertahankan Umbrella Girls

Kompas.com - 04/04/2024, 04:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Sumber Crash

JAKARTA, KOMPAS.com - Formula 1 (F1) berhenti menggunakan "grid girls" setelah diambil alih oleh Liberty Media. Saat itu adanya gadis cantik di sirkuit dinilai kurang cocok dengan nilai-nilai yang ada.

Kini, setelah Liberty Media mengambil 86 persen saham Dorna Sport, dan menjadi pemilik hak MotoGP, timbul pertanyaan yang sama terhadap kehadiran umbrella girls alias gadis payung di lintasan.

Baca juga: Insulator Busi Mobil Lebih Rawan Retak Ketimbang Motor

Diakui atau tidak umbrella girls sama menariknya dengan balapan itu sendiri. Tidak diketahui pasti kapan Grand Prix memakai gadis cantik untuk memayungi pebalap tapi adanya umbrella girls jadi daya tarik sendiri.

Umbrella Girl MotoGP.Ghulam/KompasOtomotif Umbrella Girl MotoGP.

Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna, mengatakan, sejauh ini MotoGP akan tetap mempertahankan adanya umbrella girls. Meniadakan gadis pembawa payung justru merupakan sikap yang menentang perempuan.

"Saya pikir ini adalah masalah kebebasan. Kami tidak bisa mengatakan kepada siapa pun bahwa mereka tidak boleh berada di sana," ujar Ezpeletas dilansir dari Crash, Kamis (4/4/2024).

"Melarang gadis payung saya pikir akan menjadi sikap yang menentang wanita, bukan untuk kepentingan mereka," ujarnya.

Baca juga: Mau Mudik, Perhatikan Kondisi Busi Jangan Sampai Retak

Umbrella girl Buriram International Circuit ARRC 2018STANLY/Kompas.com Umbrella girl Buriram International Circuit ARRC 2018

Ketika F1 berhenti menggunakan grid girls pada 2018, Liberty Media mengatakan, kebiasaan "memajang" gadis cantik tidak sesuai dengan nilai perusahaan dan jelas bertentangan dengan norma masyarakat modern.

Namun, perubahan tersebut mengundang kontroversi, beberapa mantan grid girls, termasuk Melissa James menentang keputusan tersebut dan mengatakan hal itu justru merendahkan.

"Mengatakan bahwa kami hanya berwajah cantik adalah hal yang sangat menggelikan. Kami adalah pramuniaga. Kami harus belajar bagaimana berbicara dengan orang lain dan membuat mereka tertarik dengan produk ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com