Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempuran Truk China Ilegal di Area Tambang, Ganggu Bisnis Isuzu

Kompas.com - 25/03/2024, 18:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

JAKARTA,KOMPAS.com - Gempuran truk impor asal China yang mereknya tidak jelas sudah meramaikan bisnis tambang. Efeknya bikin persaingan yang tidak sehat dengan Agen Pemegang Merek (APM) yang resmi hadir di Indonesia.

Attias Asril, Business Strategy Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia mengatakan, kehadiran truk ilegal dari China ini sangat mengganggu APM.

"Hari ini beberapa konsumen sudah mengganti unitnya dengan truk ilegal dari China, banyak banget. Tapi itu enggak ada kontribusi masuk buat negara loh, bayar pajak enggak?," kata pria yang akrab disapa Aat di Jakarta, belum lama ini.

Baca juga: Motor Mau Ditinggal Mudik, Sebaiknya Aki Dicabut atau Tidak?

Menurutnya kalau truk tadi masuk resmi ke Indonesia, pasti tercatat instansi lain. Cuma masalahnya mereka saja belum tentu tahu kendaraannya.

Isuzu Giga, truk heavy duty di GIIAS 2023.KOMPAS.com/Janlika Isuzu Giga, truk heavy duty di GIIAS 2023.

"Coba lihat di Kalimantan, merek-merek itu di Bappenda, terdaftar enggak untuk pajak, STNK, NJKB-nya," kata Aat.

Aat menduga, penggunaan truk ilegal ini sudah dimulai dua tahun lalu. Dugaannya karena melihat jumlah penjualan unit yang berkurang di daerah Kalimantan.

"Ada konsumen yang tadinya pakai punya kita, begitu datang ke sana kenapa cuma sedikit ya," kata Aat.

Baca juga: Populasi Mobil Listrik Bekas Masih Terbatas, Pedagang Takut Ambil Stok

Soal harga, Aat bilang perbedaannya sangat jomplang. Truk ilegal punya spesifikasi yang lebih tinggi dari yang ada di pasaran plus harganya dengan karoseri sama dengan truk biasa tapi sasisnya saja.

Isuzu sudah melaporkan lewat Gaikindo, jika dibiarkan terus maka akan semakin jelas persaingan yang tidak sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau