Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Bahaya Mana, Mencampur atau Gonta-ganti Jenis BBM?

Kompas.com - 17/03/2024, 15:21 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Mobil keluaran terbaru didesain untuk tidak mengkonsumsi BBM kualitas rendah. Salah satu standar yang ditetapkan mengacu pada nilai oktan.

Sayangnya, harga BBM non-subsidi terpaut cukup jauh sehingga banyak masyarakat masih mengandalkan Pertalite untuk mengisi tangki BBM mobil kesayangannya.

Sesekali mereka mengisi Pertalite dan menyelinginya dengan Pertamax. Bahkan ada juga mencampur Pertalite dengan Pertamax Turbo. Lantas, mana yang lebih minim risiko?

Baca juga: Benarkah Pakai BBM Jenis Pertalite Berdampak Buruk pada Kendaraan?

Ilustrasi SPBU Pertamina. Pembeli Pertamax dan BBM nonsubsidi lain bisa menyela antrean Pertalite.PERTAMINA Ilustrasi SPBU Pertamina. Pembeli Pertamax dan BBM nonsubsidi lain bisa menyela antrean Pertalite.

Dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto mengatakan, dampak sering gonta-ganti jenis bahan bakar ini tidak separah dengan melakukan pencampuran.

“Perlu diketahui, beberapa jenis bahan bakar ada yang mengandung zat aditif dan tidak, misal Pertamax Turbo (RON 98) ada aditif dengan fungsi deterjen, anti oksidan, antikorosi, dispersan, demulsifier, sementara Pertalite tidak,” ucap Tri kepada Kompas.com, belum lama ini.

Tri mengatakan, selain memperhatikan nilai oktan, kualitas bahan bakar juga bisa dibedakan dari zat aditifnya. Zat aditif tersebut memiliki banyak fungsi, salah satunya yaitu menghindari terjadinya penumpukan karbon di bagian mesin. Itu yang membedakan bensin berkualitas tinggi dan rendah.

Baca juga: Mau Dibatasi, BBM Pertalite Ternyata Sudah Tidak Layak Pakai

Ilustrasi harga BBM Pertamina. Pertamina masih meninjau kemungkinan kenaikan harga BBM setelah Pemilu 2024 atau mulai Maret 2024.Dok. Pertamina Ilustrasi harga BBM Pertamina. Pertamina masih meninjau kemungkinan kenaikan harga BBM setelah Pemilu 2024 atau mulai Maret 2024.

“Kalau bahan bakar dengan zat aditif dicampur dengan yang tidak ada, itu justru akan menimbulkan deposit lebih parah jika dibandingkan dengan bahan bakar tanpa zat aditif sama sekali, sedangkan kalau gonta-ganti jenis bahan bakar itu berbeda hal,” ucap Tri.

“Ketika kendaraan menggunakan Pertalite yang tidak ada zat aditifnya, maka deposit bisa terjadi sehingga karbon bisa menumpuk di komponen mesin. Hanya saja, tidak separah ketika bahan bakar dicampur, lalu ketika menggunakan Pertamax maka deposit akan terkikis,” ucap Tri.

Tri mengatakan, meski membutuhkan waktu yang lama dan tidak bisa menghilangkan kerak karbon secara menyeluruh, pemakaian bahan bakar berkualitas tinggi dapat mengikis deposit secara perlahan.

Baca juga: Ini Tujuan Pemerintah Batasi BBM Jenis Pertalite


Jadi, dampak gonta-ganti jenis bahan bakar ini agak mendingan daripada mencampurnya. Ketika menggunakan bahan bakar kualitas rendah deposit akan terjadi, dan ketika menggunakan bahan bakar berkualitas tinggi akan mengikis deposit secara perlahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com